Lingkar.co – Ketua Dewan Pendidikan Kota Semarang (DPKS) Dr Drs Budiyanto SH, M.Hum mengatakan, pendidikan memegang peranan penting dalam menggerakkan potensi dunia kepariwisataan. Sebab, proses pendidikan mampu menghasilkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan bermutu yang akan mengubah tantangan menjadi peluang.
“Rekayasa itu hanya dapat diwujudkan oleh SDM berkualitas, bermutu, inovatif dan kreatif yang lahir dari lembaga-lembaga pendidikan formal maupun non formal, baik yang dikelola pemerintah maupun masyarakat khususnya Graha Wisata Hotel School (Grawis) dan Akademi Akutansi Effendi Harahap,” kata Budiyanto.
Ia mengatakan itu saat menghadiri Wisuda XIX Akademi Akutansi Effendi Harahap dan Graha Wisata Hotel School XXV di Rama Shinta Ballroom Hotel Patra Semarang & Convention, Jl Sisingamangaraja Semarang Rabu (11/12/2024)
Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya mengapresiasi Akademi Akutansi Effendi Harahap dan Grawis yang telah menjaga kualitas produk pendidikan hingga siap memasuki dunia kerja pariwisata.
“Dewan Pendidikan Kota Semarang sebagai representasi masyarakat kota Semarang menyampaikan apresiasi, selamat, sukses dan terima kasih kepada Grawis dan Akademi Akutansi Effendi Harahap Semarang yang telah menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten melalui pendidikan, pelatihan dan magang sampai paripurna hingga siap memasuki dunia usaha dan dunia industri (DUDI) industri kepariwisataan baik perhotelan, penerbangan, maupun pelayaran,” tuturnya.
Pihaknya juga mengapresiasi Grawis yang konsisten selama 25 tahun berkontribusi membangun dunia kepariwisataan dengan menghasilkan SDM yang berkompeten, berkualitas, terampil dan berkarakter sehingga mampu menembus pasar kerja di Indonesia bahkan mancanegara.
Sejalan dengan hal itu dirinya berharap, Grawis bisa terus eksis berinovasi dan berkreasi hingga berkembang menjadi sebuah perguruan tinggi Institut Graha Wisata. Dengan begitu, maka Grawis akan semakin besar dan memberi manfaat yang lebih untuk pembangunan kepariwisataan nasional dan global.
Kendati demikian, Budiyanto mengingatkan agar Grawis berkolaborasi, bersinergi dan linier dengan program pembangunan pemerintah yang mencakup empat hal, antara lain attraction, accessibility, amenities dan ancillary. Jadi, katanya, keberhasilan pembangunan kepariwisataan menjadi tanggung jawab bersama, dari pemerintah, masyarakat (pelaku-pelaku wisata) hingga lembaga-lembaga pendidikan kepariwisataan baik formal maupun non formal.

Lebih jauh ia menjelaskan, attraction yang meliputi daya tarik wisata atau objek wisata, merupakan komponen yang mendorong wisatawan untuk datang ke suatu daerah. Hal itu menjadi tanggung jawab pemerintah dan masyarakat. Kedua accessibility yakni ketersediaan sarana transportasi umum, yang sangat berpengaruh terhadap pengembangan pariwisata juga menjadi tanggung jawab Pemerintah.
Selanjutnya, amenities yakni ketersediaan fasilitas yang nyaman untuk para pengunjung. Terakhir ancillary, yakni kelembagaan yang menyediakan layanan tambahan, seperti informasi, keamanan, dan berbagai layanan lainnya.
“jadi suksesnya pembangunan kepariwisataan menjadi tanggung jawab bersama pemerintah, masyarakat dan lembaga-lembaga pendidikan formal dan non formal seperti misalnya grawis” ujarnya.
Agar potensi pariwisata dapat berkembang maksimal dibutuhkan langkah kolaboratif berbagai pihak baik pemerintah, masyarakat, dan lembaga-lembaga pendidikan formal dan non formal semuanya harus bergerak massif bersama sesuai dengan posisi dan proporsinya.