GROBOGAN, Lingkar.co – Hingga bulan Mei 2021, masyarakat di Kabupaten Grobogan agar tetap siaga dalam waspadai bencana yang nantinya bisa saja terjadi.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan Endang Sulistyoningsih.
Menurutnya pentingnya waspadai bencana lantaran saat ini sedang peralihan musim, selain itu letak wilayah Kabupaten Grobogan yang berada di antara pegunungan kendeng, hingga membuat wilayah tersebut menjadi kewaspadaan.
Baca juga:
Bangkitkan Perekonomian, Pemdes Megawon Gelar Pasar Ramadan
“Perlunya waspadai bencana karena musim peralihan antara penghujan dan kemarau. harus waspada datangnya banjir bandang, yang mana penyebabnya karena di Kabupaten Grobogan terkelilingi pegunungan kendeng,” ujarnya.
Menurutnya, dari dampak di kelilingi pegunungan di Kabupaten Grobogan sehingga sering terjadi bencana banjir bandang,
Hal itu lantaran wilayah pegunungan banyak hutan mulai gundul. Seperti dampaknya waktu lalu terjadi banjir bandang di wilayah Kecamatan Klambu.
Baca juga:
Tanah Longsor di 5 Desa, Kerugian Mencapai Rp 138 juta
Oleh karenanya, pihaknya akan melakukan kerjasama dengan dinas dan bagian terkait untuk mencegah bencana tersebut nantinya terjadi.
“Memang bencana faktor utama adalah alam, dan masyarakat agar tetap menjaga alam, seperti slogannya Pak Doni BNPB, kita jaga alam maka alam akan jaga kita, ke depannya kita sama perhutani, mau coba berkolaborasi untuk penanggulangan reboisasi penanaman hutan kembali,” ujarnya.
Sementara itu hampir semua wilayah Grobogan memiliki potensi bencana. Hal ini membuat daerah Grobogan wilayah timur memiliki potensi bencana kekeringan saat kemarau, sedang untuk wilayah Grobogan bagian barat memiliki potensi bencana yakni banjir.
Baca juga:
Cegah Mudik, Lakukan Penjagaan di 338 Titik di Jawa Barat
“Di Kabupaten Grobogan hampir semuanya, kalau di wilayah timur, biasanya kekeringan, puting beliung, kalau banjir itu sering wilayah barat,” pungkasnya. (ori/luh)