“Mestinya masyarakat bisa bisa bersama PMI memperluas perhatian terhadap isu lingkungan hidup itu dengan membatasi penggunaan plastik, tidak membuang sampah sembarangan dan mohon maaf memaku-maku pohon,” ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Muhammad Abdul Hakam yang hadir mewakili Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan pentingnya menjaga lingkungan hidup yang mendukung program ketahanan pangan.
Ia pun mengingatkan program makan siang yang akan dilaksanakan pada 2025 oleh pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih. “Kalau sebuah kabupaten/kita tidak siap dengan ketahanan pangannya, maka semua produk atau uang uang dibelanjakan itu akan diimport bahannya,” ujarnya.
Demikian pula sebaliknya, Hakam menyampaikan dampak positif kekuatan program ketahanan pangan dalam mendukung program makan siang sekaligus program peningkatan perekonomian masyarakat.
“Kalau semua siap dengan urban farming-nya, ketahanan pangannya. Maka kita bisa melawan perubahan iklim ini dengan bagus, dan ekonomi sirkulernya juga menjadikan masyarakat menjadi lebih sejahtera,” urainya. (*)
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat