“Kita harus kembali kepada basis kita yaitu pendampingan terhadap Nahdliyyin (warga NU,-red) dan bangsa ini secara umum,” sambung Gus Rozin, sapaan akrabnya.
Tetapi, kata dia, pendampingan itu harus secara sistematis, tidak secara impulsif. “Itu tadi yang saya simpulkan dari Rais, dan saya kira saya setuju,” ucapnya.
Oleh karena itu, ia melanjutkan, PWNU Jawa Tengah dalam peringatan harlah yang ke-102 ini akan memperkuat gerakan keorganisasian.
“Kita akan memperkuat konsolidasi struktur di PWNU maupun antara PWNU dengan PCNU. Itu yang akan kita lakukan,” tegasnya.
Terkait aktivitas lembaga, Gus Rozin menyebut sudah melakukan pendampingan lembaga NU Jateng selama 4 bulan pasca musykerwil. “Kita juga melakukan penyehatan lembaga kita yang kurang sehat,” ungkapnya.
Kata Gus Rozin, NU Jateng juga telah melakukan peningkatan toefl guru pesantren dan sekolah NU di Pare Kediri untuk angkatan pertama. (arh)