Petugas KAI Berjibaku di Tengah Genangan, Jalur Semarang Tawang–Alastua Akhirnya Pulih Bertahap

Petugas KAI Daop 4 Semarang lakukan upaya penanganan banjir di jalur kereta api. (dok KAI)
Petugas KAI Daop 4 Semarang lakukan upaya penanganan banjir di jalur kereta api. (dok KAI)

Lingkar.co – Hujan deras yang mengguyur Semarang beberapa hari terakhir membuat jalur kereta api di lintas Semarang Tawang–Alastua sempat lumpuh. Namun kerja keras petugas lapangan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 4 Semarang akhirnya membuahkan hasil. Jalur hulu kini kembali bisa dilalui oleh lokomotif biasa, meski dengan kecepatan terbatas.

Pemulihan ini bukan pekerjaan mudah. Sejak Selasa malam (28/10/2025), tim KAI terus bekerja menambah batu ballast atau kricak di titik rawan genangan, tepatnya di KM 2+3 hingga KM 3+0, untuk meninggikan badan rel. Upaya itu berhasil menurunkan ketinggian air dan memperkuat struktur jalur.

Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, mengatakan proses pengeceran kricak mencapai 102 meter kubik dan dilakukan tanpa jeda untuk memastikan rel dapat segera digunakan kembali.

“Dengan peninggian badan rel, genangan sudah mulai surut. Kami pastikan perjalanan bisa kembali berjalan dengan pengawasan ketat,” jelasnya.

Malam itu, KA 163 Gumarang menjadi kereta pertama yang melintas di jalur tersebut. Kereta relasi Surabaya Pasarturi – Pasar Senen itu melaju perlahan dengan kecepatan maksimal 10 km/jam, menandai dimulainya kembali konektivitas dari arah timur menuju barat.

Franoto menuturkan, meski jalur sudah bisa digunakan, pihaknya tetap menerapkan pembatasan kecepatan untuk menghindari getaran berlebih di struktur rel yang baru diperkuat. Ia menegaskan bahwa keselamatan menjadi prioritas utama sebelum seluruh lintasan benar-benar dinyatakan normal.

KAI juga memastikan pemantauan kondisi rel dilakukan setiap beberapa jam oleh petugas di lapangan, terutama pada titik-titik yang sebelumnya terendam air.

“Tim kami siaga penuh 24 jam. Pemantauan dilakukan terus menerus untuk memastikan rel aman dilalui,” tambah Franoto.

Sebelum upaya normalisasi ini berhasil, jalur hulu dan hilir hanya bisa dilalui lokomotif khusus BB 304 dan CC 300 yang memiliki kemampuan melewati genangan. Kini, dengan jalur berangsur kering, operasional mulai kembali seperti semula.

KAI Daop 4 Semarang juga menyampaikan permohonan maaf atas gangguan perjalanan yang terjadi selama proses penanganan. Sejumlah kereta sempat mengalami keterlambatan akibat pembatasan operasi.

“Kami berterima kasih atas kesabaran pelanggan selama proses perbaikan. Semua langkah kami utamakan demi keselamatan,” ujar Franoto.

Di tengah cuaca ekstrem yang masih berpotensi berlanjut, KAI mengimbau masyarakat tetap memantau informasi perjalanan melalui aplikasi Access by KAI atau kanal resmi lainnya.

Pemulihan jalur Semarang Tawang–Alastua ini menjadi bukti bahwa koordinasi cepat dan respons teknis di lapangan mampu mengatasi gangguan transportasi vital di Ibu Kota Jawa Tengah tersebut. ***