Lingkar.co – Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengakui para Aparatur Sipil Negara Pemprov Jateng memiliki integritas tinggi saat dipimpin Ganjar-Taj Yasin. Menurutnya, slogan Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi sudah sangat baik. Ia pun ingin terus mengadopsi slogan tersebut menjadi semangat kinerja selama menjabat gubernur.
“Ini saya rasa adalah suatu tagline, kebijakan yang sangat baik. Ini akan kami lanjutkan, dan Insya Allah akan kami tingkatkan,” kata Nana usai acara acara serah terima jabatan Gubernur periode 2018-2023 di Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang, Rabu (6/9/2023).
“Tentunya kita akan lebih kedepankan masalah edukasi (tolak korupsi) kemudian diskusi dan implementasi,” sambungnya.
Nana menambahkan, selama kepemimpinan Ganjar-Taj Yasin, banyak sekali peningkatan di Jawa Tengah. Khususnya, dalam hal pelayanan kepada masyarakat. Ia mengaku akan meneruskan kinerja yang sudah berjalan sangat baik ini.
“Beberapa kebijakan tentunya akan kami teruskan, akan kami tindak lanjuti. Tadi pak Ganjar menyampaikan masih ada beberapa PR yang harus dilaksanakan,” imbuhnya.
Sementara, mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen yakin Pj Gubernur Jawa Tengah akan mampu melaksanakan slogan Mboten Korupsi Mboten Ngapusi yang selama 10 tahun ini sudah dilaksanakan dengan baik oleh jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
“Tentu saya percaya dengan pak Pj Gubernur Pak Nana, yang tadi sudah diceritakan. Banyak tugas di berbagai daerah, pengalamannya. dan tentu beliau juga dir-intel, sempat juga yang terakhir bahwa beliau di inspektorat di DPR. Artinya beliau mengetahui tugas dan fungsi yang harus dilaksanakan. Saya optimis bahwa itu bisa dilanjutkan,” tuturnya.
Menurut Tah Yasin, reformasi birokrasi yang dibangun selama ini sudah mewujudkan birokrat yang menjaga integritas dan mengedepankan kinerja pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan yang mudah, cepat dan efisien, kini juga dirasakan oleh masyarakat.
“Ini yang harusnya kita lanjutkan lagi, kita tingkatkan lagi. Bukan hanya di lingkup eselon satu, dua dan tiga saja, tetapi sampai ke bawah. Ini yang masih mjd PR kita bersama untuk melanjutkan tetep mboten korupsi mboten ngapusi,” pesannya.
Taj Yasin menambahkan, PR lain yang mesti dikerjakan penyelesaiannya adalah pengentasan kemiskinan ekstrem. Sebab, pemerintah pusat menargetkan pada tahun 2024 harus selesai.
“Saya mendampingi Mas Ganjar Pranowo sudah menyiapkan OPD-OPD, pendampingan-pendampingan di desa. Juga kita sudah merangkul stakeholder di Jateng. Ini langkah yang harus segera dilaksanakan karena amanatnya 2024 kemiskinan ekstrem harus selesai. Ditambah stunting juga banyak PR. Ini yang harus diselesaikan,” bebernya. (*)
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat