Lingkar.co – Palang Merah Indonesia (PMI) bersama Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC), dengan dukungan Pemerintah Jepang dan Asia-Europe Foundation / Yayasan Asia-Eropa (ASEF), resmi menyerahkan peralatan medis untuk meningkatkan kapasitas layanan kesehatan untuk PMI Provinsi Jawa Tengah dan PMI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui ASEF Stockpile Project.
Penyerahan ini menjadi bagian dari pengadaan 587 unit peralatan medis (22 jenis barang) yang didistribusikan ke 7 provinsi, 25 klinik, dan 2 rumah sakit PMI. Untuk wilayah Jawa Tengah diserahkan 222 unit (22 jenis barang), dan DIY menerima 84 unit (11 jenis barang).
Ketua PMI Jawa Tengah, Sarwa Pramana mengungkapkan bahwa peralatan yang diberikan berupa ranjang jenis Bed – Transfer Stretcher & Bed – Examination, tensi digital, Others – Air Purifier, Oxygen Regulator, Test kit (jenis Dengue Rapid HBsAg, Rapid HIV+Sipilis, Typhoid, Virus Detection Kit (HPV PCR kit), Alat Treatment (Nebulizer Machine, Oxygen Concentrators & Oxygen Cylinder 6M3 + trolley + Accessories).
“Peralatan-peralatan ini kami distribusikan ke PMI Kabupaten-Kota di Jateng yang memiliki pelayanan klinik kesehatan, agar lebih maksimal dalam pelayanan kepada masyarakat,” ungkap Sarwa saat penyerahan simbolis
Serah Terima Simbolis dihadiri perwakilan Japanese Embassy – Third Secretary of Health and Economic Ms. Haruka Aoki, Country Representative of J apanese Red Cross in Indonesia (Palang Merah Jepang), T. Awaluddin dan Dwi Handayani, Koordinator Bidang Kesehatan dan WASH IFRC. di Aula Markas PMI Jawa Tengah, Semarang, Rabu (19/1125)
Executive Director ASEF, Beata Stoczynka menyatakan bahwa distribusi peralatan medis ini adalah bagian penting dari upaya memastikan fasilitas kesehatan PMI siap merespons keadaan darurat secara cepat dan efektif.
“Melalui kerja sama erat antara Pemerintah Jepang, ASEF, IFRC, dan PMI, kami ingin memastikan bahwa masyarakat di Jawa Tengah dan DIY mendapatkan layanan yang lebih baik, terutama dalam menghadapi penyakit menular yang berpotensi menjadi ancaman kesehatan,” ujar Beata yang juga Duta Besar Polandia untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN.
Haruka Aoki, Perwakilan dari Kedutaan Besar Jepang di Indonesia menyatakan banyak negara termasuk Indonesia, menghadapi risiko besar kemunculan berbagai penyakit, apalagi bencana alam yang disebabkan oleh perubahan iklim ikut meningkatkan resikonya.
“Sebagai negara kepulauan, menyimpan fasilitas medis dasar di setiap wilayah Indonesia sangat penting untuk memastikan respons awal terhadap penyakit menular. Saya yakin upaya kami ini akan mempermudah respons yang akurat dan cepat terhadap kebutuhan di lapangan, untuk mencegah berbagai penyakit menular. Penyerahan ini memiliki arti penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat. Jepang berjanji untuk terus berupaya dan bekerja sama dengan Indonesia dalam perjuangan melawan penyakit menular,” terang Haruka Aoki, yang telah fasih berbahasa Indonesia.
IFRC juga menegaskan kembali komitmennya untuk memastikan mutu pengadaan, distribusi, serta koordinasi antar mitra. “Melalui proyek ini, kami bersama PMI memperkuat kesiapsiagaan kesehatan berbasis sistem—dari gudang hingga fasilitas pelayanan. Pengadaan nasional 601 unit peralatan ke 7 provinsi adalah bukti nyata bagaimana aksi kolaboratif dapat memperkuat ketangguhan komunitas,” kata Dwi Handayani, Koordinator Bidang Kesehatan dan WASH IFRC Delegasi Klaster Negara (Indonesia, Brunei Darussalam, Singapura, dan Timor-Leste).
Ketua Bidang Kesehatan dan Sosial PMI Pusat, Prof. Dr. dr. Fachmi Idris, M.Kes, menyampaikan apresiasinya terhadap penguatan layanan kesehatan di tingkat lokal. “Peralatan medis yang kami serahkan hari ini bukan hanya alat, tetapi sebuah investasi jangka panjang untuk kesehatan masyarakat. Dengan meningkatnya kapasitas klinik dan rumah sakit PMI, kami berharap pelayanan menjadi lebih cepat, lebih efektif, dan lebih siap dalam menghadapi situasi darurat kesehatan apa pun,” ujar Fahmi.
PMI Jawa Tengah dan PMI DIY merupakan dua wilayah prioritas dalam program ini mengingat tingginya kebutuhan layanan kesehatan dan peran strategis kedua provinsi sebagai pusat aktivitas kemanusiaan. Peralatan medis yang diterima akan langsung digunakan untuk memperkuat operasional klinik PMI, meningkatkan kapasitas respon darurat, serta memperluas pelayanan kesehatan masyarakat.
Kegiatan ini merupakan kelanjutan komitmen program Stockpile yang dimulai sejak April 2024 sebagai upaya memperkuat kesiapsiagaan logistik kesehatan dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan penyakit infeksius baru lainnya. Peralatan medis yang diserahkan meliputi perangkat pendukung layanan klinis, peralatan emergensi, hingga alat diagnostik dasar yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di fasilitas PMI. (*)








