Lingkar.co – Polres Rembang merilis hasil autopsi terkait penemuan jenazah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) bernama Jihana Ratika Dewi (28) yang mengapung di Pantai Tasikagung pada Agustus lalu. Dalam konferensi pers di Mapolres Rembang, Rabu (10/9/2025), polisi memaparkan penyebab luka serta kematian almarhumah.
Wakapolres Rembang, Kompol M. Fadhlan, menjelaskan bahwa luka memar pada kepala dan wajah Jihana bukan akibat penganiayaan, melainkan karena benturan dengan batu di sekitar lokasi.
“Kesimpulan dari fakta yang didapatkan dari pemeriksaan jenazah wanita bernama JRD dapat disimpulkan sesuai hasil visum antepartum nomor Per/48/VII/2025 Biddokkes tanggal 25 Agustus 2025. Luka akibat kekerasan benda tumpul diduga benturan dengan batu pemecah ombak berupa memar pada bagian kepala dan wajah,” tutur Wakapolres.
Selain di wajah, Jihana juga mengalami luka di beberapa bagian tubuh. Namun, hasil autopsi memastikan penyebab kematiannya adalah tenggelam.
“Luka lecet bahu kiri, dada, anggota gerak atas kiri dan kedua anggota gerak bawah. Resapan darah pada kulit kepala bagian dalam didapatkan tanda mati lemas dan bersentuhan lama dengan air dengan sebab kematian adalah tenggelam mengakibatkan mati lemas,” jelas Kompol Fadhlan.
Polisi juga memeriksa sejumlah rekaman CCTV untuk melengkapi penyelidikan. Rekaman kamera pengawas di depan kantor DPRD, di Tugu Adipura, hingga milik warga di Desa Tasikagung, menunjukkan korban berjalan sendirian menuju pelabuhan sebelum ditemukan tewas.
“Sampai saat ini dugaan bunuh diri. Kita melihat pengembangan dari CCTV yang ada di Tugu Adipura, di rumah masyarakat hari Senin tanggal 9 Agustus korban terpantau termonitor CCTV warga Desa Tasikagung di rumah warga sedang berjalan sendirian ke arah pelabuhan. CCTV di Tugu Adipura berjalan kaki dari kantor ke arah barat menuju pelabuhan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, polisi juga menyinggung unggahan Jihana di media sosial yang berisi curahan hati tentang kehidupan pribadinya.
“Selain itu beberapa hari itu dari hasil analisa postingan yang bersangkutan ada keluhan-keluhan yang disampaikan korban di media sosial terkait kehidupan pribadinya dalam kondisi bisa dikatakan korban psikologisnya kurang mengenakkan,” tambah Kompol Fadhlan.
Dengan hasil autopsi dan bukti rekaman CCTV, polisi menyimpulkan kuat bahwa Jihana meninggal dunia akibat bunuh diri. (*)