Lingkar.co – Antusiasme atlet shorinji kempo di ajang PON Bela Diri Kudus 2025 cukup tinggi. Bahkan, sebanyak 25 provinsi ikut berpartisipasi mengirimkan atlet-atlet shorinji kempo terbaiknya pada ajang multi-cabang ini.
Cabang olahraga (Cabor) Shorinji Kempo sendiri berlangsung mulai tanggal 18 hingga 21 Oktober 2025 di Djarum Arena, Kaliputu, Kudus, Jawa Tengah.
Wakil Ketua Umum II Persatuan Kempo Seluruh Indonesia, Beni Sukawanto, datang ke kota kretek ini untuk meninjau ragam pertandingan nomor randori dan embu yang berlangsung, sekaligus menjaring bibit-bibit atlet kempo dari berbagai daerah, yang bersaing ketat pada ajang multi-cabang ini.
“Antusiasmenya sudah sangat bagus,” tanggap pria berkaca mata tersebut, Minggu (19/10/2025).
Beni mengaku senang melihat tingginya perhatian para pengurus provinsi terhadap PON Bela Diri Kudus 2025. Antusiasme itu terlihat dari keikutsertaan mereka yang membawa atlet-atlet terbaik ke Kudus untuk memperebutkan total 96 medali, terdiri atas 28 emas, 28 perak, dan 40 perunggu.
“Kita juga surprise, bahkan 25 provinsi berpartisipasi. Berarti mereka menganggap event ini kelasnya sudah setara dengan ajang multi-event yang sudah biasa digelar di Indonesia,” katanya.
Dirinya pun menilai, setiap pertandingan berlangsung cukup ketat. Kemudian, menurut Beni, sportivitas antar atlet juga terjaga dengan baik.
“Fairness-nya cukup bagus, begitu pun spirit atletnya yang juga luar biasa. Artinya sportivitas tinggi. Kemudian juga dengan wasitnya, kita juga sangat puas, sangat fair dalam menentukan keputusan. Kita melihat tidak ada satu pun yang memihak, itu yang membuat kita senang,” ungkapnya.
Beni menjelaskan bahwa ajang PON Bela Diri Kudus 2025 ini juga menjadi sarana untuk menjaring atlet-atlet potensial.
“Kebetulan tahun 2027 akan ada ulang tahun ke-80 dari Shorinji Kempo International. Pada saat itu ada ada kejuaraan internasional di Nagoya, Jepang. Nah, kita prioritas pasti yang dari hasil di Kudus ini. Jadi ranking tiga besar di Kudus ini, yang kemungkinan akan dipanggil untuk seleksi tim nasional. Baru nanti mengerucut setelah itu tim yang Indonesia B atau Indonesia 2, yang kita invite dari masing-masing provinsi yang mau mengirimkan atlet,” paparnya.
Lebih lanjut, Beni menyampikan bahwa kemungkinan kontingen yang akan mendominasi di ajang ini yaitu berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT), Jawa Barat dan Kalimantan Timur.
“Kalau untuk tuan rumah (Jawa Tengah) mungkin baru mulai tumbuh lagi. Jawa Tengah ini lama tidak masuk di lima besar, tapi saya lihat tadi beberapa atlet kualitasnya sudah mulai bagus juga. DKI Jakarta juga mulai recovery,” imbuhnya. (*)








