Prediksi Indonesia Jadi Negara 4 Besar, Wamendes PDTT: Generasi Muda Harus Melek Teknologi

Foto: Wamendes PDTT, Budi Arie Setiadi dalam forum Diskusi Desa/Nagari Kreatif dengan tema BUM Nag Inovatif di Nagari Kreatif Sumatera Barat yang diselenggarakan Asosiasi Desa/Tangkap layar kemendesa.go.id
Foto: Wamendes PDTT, Budi Arie Setiadi dalam forum Diskusi Desa/Nagari Kreatif dengan tema BUM Nag Inovatif di Nagari Kreatif Sumatera Barat yang diselenggarakan Asosiasi Desa/Tangkap layar kemendesa.go.id

Lingkar.co – Indonesia diprediksi tumbuh menjadi power house dalam peta ekonomi global pada 2050 mendatang. Di antaranya dengan melibatkan peran generasi muda yang dinilai menjadi aktor utama pada beberapa dekade yang akan datang.

Dengan potensi yang dimiliki, Indonesia dinilai mampu menggeser beberapa negara besar sehingga berada di urutan keempat setelah China, India, dan Amerika Serikat.

Hal itu dapat terjadi apabila terdapat peningkatan kualitas SDM serta pemanfaatan potensi yang dimiliki.

“Diharapkan peran serta anak muda dalam kemajuan Indonesia mampu menuju generasi emas. Karena 2050 nanti Indonesia diprediksi akan menjadi negara nomor 4 terbesar secara ekonomi,” kata Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT), Budi Arie Setiadi dalam forum Diskusi Desa/Nagari yang diselenggarakan Asosiasi Desa Kreatif Indonesia (ADKI) di Fabriek Bloc, Tabing, Padang, Rabu (15/3/2023).

Karena itu, dia meminta seluruh generasi muda Indonesia agar melek teknologi.

Namun demikian, ia juga mengimbau anak-anak muda agar tidak hanyut dalam kecanggihan teknologi informasi sehingga menjadi objek dalam kemajuan tersebut.

Wamendes Budi Arie mengatakan, generasi muda harus diberi kebebasan untuk mengaktualisasikan kreatifitasnya dengan penuh tanggung jawab.

Sebab, pemanfaatan SDM yang tepat akan membawa banyak manfaat untuk kemajuan Indonesia.

“Keberadaan generasi muda kita dorong menjadi energi positif. Jangan tanggung-tanggung, karena kreatifitas tanpa batas. Karena kreatifitas kalau dibatesin, malah enggak kreatif,” tuturnya.

Kreatifitas sering memunculkan ide luar biasa. Alangkah baiknya ide bagus tersebut dialihkan ke potensi kreatif Desa agar menghasilkan produk berharga.

“Kreatifitas itu kegilaan yang terorganisir. Dia gila dalam banyak hal dalam ide-ide di luar pakem. Ada masanya tapi banyak karya masterpiece muncul karena kegilaan luar biasa. Banyak ide-ide potensi kreatif desa yang dihasilkan untuk menghasilkan produk-produk luar biasa,” ucap Wamendes Budi Arie.

Meski demikian, potensi local wisdom pun harus digali dan dijadikan inovasi untuk memajukan desa.

Oleh karena itu, unit usaha yang akan dikelola BUM Desa maupun BUM Nag harus berdasarkan pada potensi desa atau nagari setempat.

“Kemajuan teknologi harus diimbangi dengan mempertahankan wisdom karena pada akhirnya kembali ke wisdom. Kita enggak bisa meremehkan teknologi juga,” ujarnya.

Meski saat ini beberapa kuliner sudah mulai dikenal, namun masih banyak kearifan lokal lainnya yang mesti dibranding dengan bantuan teknologi.

“Dulu siapa yang tahu pecel Madiun, bandeng presto, rendang. Pasti ada orangnya yang menggerakkan. Ini bukan hanya berlaku buat kuliner. Tapi juga local wisdom lain,” katanya.

Diskusi tersebut dihadiri Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kemendes PDTT, Zara Murzandina, Direktur Pelayanan Investasi Kementerian Desa PDTT Supriadi, Ketua Umum DPP ADKI Fikri El Aziz, dan Ketua DPD ADKI Sumatera Barat Hafizur Rahman.

Penulis: Al-Afgani Hidayat