Produk UMKM Asal Rembang Berpeluang Tembus Pasar Korea

Pelatihan bagi pelaku UMKM di Rembang. Foto: Istimewa.
Pelatihan bagi pelaku UMKM di Rembang. Foto: Istimewa.

Lingkar.co – Produk dari pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Rembang yang telah mengikuti pelatihan dari Perhimpunan untuk Studi dan Pengembangan Ekonomi dan Sosial (Persepsi) berpeluang dipamerkan di Korea Selatan.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Dindagkop UKM) Rembang M. Mahfudz, Kamis (17/10/2024).

Mahfudz berharap kesempatan ini dapat memperluas pasar bagi produk-produk UMKM dari daerah yang dikenal sebagai “Kota Garam” tersebut.

Menurutnya, bahwa peluang ini sangat bernilai karena membuka akses pasar di Korea Selatan dan tergolong kesempatan langka bagi pelaku UMKM.

“Produk mereka layak untuk masuk ke market (pasar), tetapi memang harus dikurasi lagi. Dari situlah harapan kami agar produk-produk mereka bisa menembus pasar luar negeri, khususnya Korea, yang kita bidik melalui kerja sama dengan NGO Persepsi,” ujar Mahfudz.

Sementara itu, Direktur Persepsi, Farida Hayati, mengonfirmasi bahwa tindak lanjut dari pelatihan ini tidak hanya mencakup pembekalan keterampilan, tetapi juga pengenalan pasar di sejumlah negara Asia, terutama Korea Selatan.

“Kami mengadakan pameran di Korea, dan tentu akan membawa beberapa produk dari Indonesia. Tapi tidak semua produk UMKM yang mengikuti pelatihan akan dibawa; ada proses seleksi. Kami berharap ada produk dari Rembang yang bisa ikut ke sana,” jelas Farida.

Persepsi adalah organisasi non-pemerintah (NGO) yang bekerja sama dengan Sookmyung Women’s University di Korea Selatan. Program pelatihan ini diikuti oleh 300 perempuan pelaku UMKM dari berbagai daerah di Indonesia.

Dari Rembang ada 30 Pelaku UMKM yang rata- rata produknya berupa makanan olahan hasil laut, seperti rengginang, kripik ikan dan lainnya. Mereka selama 5 hari telah mengikuti pelatihan dari Persepsi dengan materi antara lain membuat konten produk, praktek menjual produk di e- commerce , pengetahuan keamanan siber. (*)

Penulis: Miftahus Salam