Lingkar.co – Program Bersatu Siaga atau Bersih Desa Tampung Aspirasi Warga yang digagas Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari mulai dilaksanakan. Dan untuk lokasi pertama Bersatu Siaga dilaksanakan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Boja, Jumat (25/4/2025).
Bupati yang didampingi sang suami Murdoko, bersama Dandim 0715/Kendal, Letkol Inf Ely Purwadi, Pj Sekda Kendal, Agus Dwi Lestari, Kepala OPD terkait, camat, kades dan lapisan masyarakat setempat bersama-sama membersihkan area RTH Boja. Baik menyapu, membersihkan rumput liar dan lain sebagainya.
Selain itu, Bupati Tika dan rombongan juga melakukan penanaman sejumlah pohon serta berdiskusi serta menampung aspirasi dari para pemangku wilayah dan warga setempat.
Bupati Kendal mengatakan, Bersatu Siaga merupakan program untuk kembali membangkitkan budaya gotong royong sekaligus sebagai upaya menyelesaikan persoalan sampah dari hulu ke hilir.
“Ini kita mulai pertama kali untuk program kegiatan Bersatu Siaga. Tentunya kegiatan ini akan kita tingkatkan terus dan akan kami laksanakan di desa di seluruh Kabupaten Kendal. Dan kami dari pemda juga akan terus berkeliling setiap hari Jumat,” kata Bupati Kendal yang akrab disapa Mbak Tika.

Mbak Tika berharap, seluruh desa yang belum dikunjungi nantinya juga dapat melaksanakan kegiatan kerja bakti di wilayahnya masing-masing, terutama di daerah pemukiman.
“Harapan saya desa-desa juga serentak melaksanakan kerja bakti setiap hari Jumat, misalnya setengah atau satu jam. Terus kalau di lingkungan pemukiman juga kerja bakti bukan hanya cabut rumput saja tetapi juga membersihkan saluran-saluran air yang tersumbat juga,” harap Bupati.
Ia juga berharap melalui kegiatan Bersatu Siaga ini dapat kembali meningkatkan kesadaran masyarakat terkait kebersihan lingkungan dan meningkatkan budaya gotong royong kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Kendal.
“Harapan kita kan untuk meningkatkan kegotong royongan, menumbuhkan kembali budaya kerja bakti yang saat ini sudah agak mulai luntur. Kemudian agar masyarakat lebih mencintai lingkungan dan menjaga kebersihan, apalagi Kendal ini termasuk kota darurat sampah,” tukasnya.
Terlebih, menurut Bupati Kendal, TPA Darupono yang menjadi satu-satunya tempat pembuangan akhir di Kabupaten Kendal sudah mulai overload. Sehingga perlu adanya upaya bersama untuk mengurangi produksi sampah di Kabupaten Kendal.
“Tahun 2026 nanti misalnya sampahnya tidak dikelola dengan baik akan ditutup. Jadi melalui kegiatan ini harapannya tidak hanya bersih-bersih saja. Nanti ada penanaman pohon, ada pendirian bank sampah yang harapannya seluruh warga desa di Kabupaten Kendal akan mengelola sampahnya dari sampah domestik rumah tangga yang nantinya jadi memiliki nilai ekonomi,” pungkas Mbak Tika. ***