JAKARTA, Lingkar.co – Hari Humor Nasional dideklarasikan pada 7 September 2021. Acara tersebut, merupakan gelaran dari Institut Humor Indonesia Kini (IHIK3) dan Perhimpunan Pencinta Humor (PERTAMOR).
Turut hadir dalam proklamasi Hari Humor Nasional atau proklamasi ketawa (Proketawa), Jaya Suprana, Menkopolhukam Mahfud MD, puteri sulung KH Abdurrahman Wahid alias Gusdur, dan sejumlah tokoh lainnya.
Menkopolhukam, Mahfud MD, menceritakan saat ia menjabat Menteri Pertahanan Kabinet Persatuan Nasional, era Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Baca Juga:
Pandemi Tak Jadi Alasan Bagi Siswa SD Birul Walidain Torehkan Prestasi
Kala itu, kata Mahfud MD, ia selalu mendapat nasehat dari Gus Dur dengan cara jenaka.
“Gus Dur itu kadangkala memberi nasehat dan mengekpresikan sesuatu dengan humor dan orang tidak marah,” kenang Mahfud MD, mengutip siaran pers, Jumat (10/9/2021).
Cerita Mahfud MD itu, ia sampaikan saat menjadi tamu kehormatan dalam acara proklamasi Hari Humor Nasional, Selasa (7/9/2021).
Pada acara proklamasi ketawa atau Proketawa itu, Mahfud bercerita, bahwa ia sering meminta nasehat Gusdur saat bimbang dalam mengambil keputusan.
Saat ia meminta nasehat, Gus Dur selalu menasehatinya dengan humor dan cara-cara yang jenaka.
PROKLAMASI HARI HUMOR NASIONAL
Jaya Suprana, menggagas acara proklamasi Hari Humor Nasional, bertepatan dengan hari lahir Presiden ke-4 Indonesia, Kiai Abdurrahman Wahid. Beliau akrab dengan sapaan Gus Dur.
Putri sulung Gus Dur, Inayah Wahid, membacakan teks proklamasi hari humor nasional atau proklamasi ketawa dengan kalimat yang unik dan jenaka.
“Proklamasi Ketawa disingkat Proketawa, kami bangsa Indonesia yang katanya ramah, yang katanya bersatu, yang katanya beradab, yang katanya sangat toleran, menyatakan bahwa hahahaha adalah Hak Asasi Manusia selama hahahaha itu berlandaskan humor, karena hahahaha yang tidak berlandaskan humor adalah upaya penyelewengan terhadap hahahaha, sedangkan hahahaha tanpa sebab adalah kegilaan,” demikian petikan teks naskah Proketawa, yang dibacakan Inayah Wahid.
Inayah Wahid, yang mewarisi kejenakaan Gus Dur ini, mampu memecah tawa para undangan yang hadir secara virtual.
“Barang siapa mencintai Gus Dur niscaya hidupnya jenaka dan barang siapa yang tidak mencintai Gus Dur maka tidak kenapa-kenapa. Bersamaan dengan ini saya menyatakan 7 September 2021 sebagai hari humor Indonesia. Demikian jika ada satu bahasa yang dipahami semesta, bahasa itu pasti bahasa tawa. Semoga bisa kita hahahahakan bersama,” lanjut Inayah membacakan teks Proketawa, 7 September 2021.
HUMOR DAPAT TINGKATKAN IMUN
Sementara itu, Kiai Mustofa Bisri atau Gus Mus, yang hadir dalam kesempatan itu menjelaskan, akhir-akhir ini di Indonesia berbagai ujaran kebencian banyak bertebaran dalam media sosial.
Hal tersebut, kata Gus Mus, berpotensi membuat imunitas masyarakat Indonesia menurun secara drastis.
“Hari humor ini mari kita mulai mencoba menolong saudara-saudara kita, meningkatkan imunitas mereka,” ujarnya.
Menurutnya, humor dapat meningkatkan imunitas. Begitu tersenyum, secara agama mendapat pahala, dan secara sosial menyenangkan orang lain.
“Menurut saya humor ini bisa meningkatkan imunitas kita. Begitu kita tersenyum secara agama kita dapat pahala, secara sosial kita bisa menyenangkan orang lain dan secara pribadi dapat meningkatkan imunitas kita,” papar Gus Mus.
Ia pun menceritakan sosok Gus Dur yang tidak hanya terkenal sebagai intelektual, Kiai dan presiden, tapi juga terkenal sebagai orang yang humoris.
Pada akhir acara, panitia penyelenggara menganugerahkan penghargaan kepada beberapa seniman dalam berbagai kategori dari Anugerah Sibarani, Arwah dan Suprana.*
Penulis : M. Rain Daling
Editor : M. Rain Daling
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps