LIngkar.co – Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, Airlangga Hartarto, mengaku punya kecocokan dengan Ketum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra.
Hal itu ia ungkapkan usai pertemuan tertutup dengan Yusril, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (21/3/2023).
“Tentu yang datang berarti cocok, yang tidak datang ya tidak cocok. Ya gitu,” ucap Airlangga, dalam keterangannya saat jumpa pers.
Dia mengatakan, Partai Golkar terbuka untuk bekerja dengan partai manapun untuk membuat Indonesia sebagai bangsa yang besar dan maju serta menyejahterakan masyarakat.
“Jadi partai Golkar adalah partai terbuka, apalagi tadi tidak ada ketua umum partai Golkar yang tidak kenal Pak Yusril,” kata Airlangga.
Airlangga, menyebut kecocokan antara Golkar dan PBB untuk Pemilu 2024 adalah ingin politik ke depan tidak ada rintangan.

Golkar dan PBB, kata dia, ingin Pemilu 2024 berjalan mulus dan lurus ke depan.
“Apalagi politiknya, politik jalan lurus, jadi kita cocok,” ucap Airlangga Hartarto yang juga Menko Perekonomian itu.
“Kita berharap politik 2024 adalah politik jalan lurus bukan jalan yang berkelok-kelok,” harapnya.
Agenda utama pertemuan kedua Ketum Parpol itu untuk mempererat silaturahmi, dan memperkuat komunikasi antara Golkar dan PBB, dalam menghadapi tahapan pemilu serentak 2024.
Partai Golkar dan PBB memiliki sejarah panjang catatan berkolaborasi dalam gelaran pesta demokrasi (Pemilu), baik sebelum maupun sesudah Reformasi.
Selalu Jalin Kerja Sama
Sementara itu, Yusril Ihza Mahendra, mengaku, sejak Pemilu 1999, PBB selalu menjalin kerja sama dengan Partai Golkar.
Ia pun mengingat kembali kerja sama yang dirinya lakukan dengan Partai Golkar.
“Itu pengalaman kami sejak 1999, sampai sekarang PBB dengan Golkar tidak pernah tidak bekerja sama,” ucap Yusril.
“Sejak 1999 di kabinetnya Pak Abdurrahman Wahid tahun 1999 sesudah awal reformasi kita masih sama-sama,” sambungnya.
Bahkan, kata Yusril, dirinya selalu memiliki hubungan personal yang baik dengan seluruh ketua umum DPP Partai Golkar.
Menurutnya, PBB tidak bekerja sama dengan Golkar hanya pada periode setelah pemilu belakangan ini. Sebab, PBB tidak menjadi bagian dari kabinet pemerintahan.
Yusril juga menegaskan, partainya terbuka untuk berkoalisi dan bekerja sama dengan partai manapun di Pemilu 2024 mendatang.
Yusril mengaku, sampai saat ini koalisi pilpres masih sangat cair. Yusril mengakui membahas kemungkinan koalisi dengan Airlangga pada pilpres mendatang.
“Koalisi pilpres itu masih cair, sebenarnya kami juga diskusikan dengan Pak Mardiono (Plt Ketum PPP), Muhaimin Iskandar (Ketum PKB), sama pendiriannya, masih cair, dan masih menunggu perkembangan,” jelasnya.
Pada dasaranya, kata Yusril, PBB sama dengan Golkar sebagai partai terbuka, sehingga bisa bekerja sama dengan partai apa pun.
“Intinya kami ini terbuka sama seperti Golkar, jadi kami mewarisi tradisi politik dari para tokoh di masa yang lampau. Bisa kerja sama dengan partai mana pun kecuali PKI,” ucap Yusril.
“Saya kira sekarang PKI sudah tidak ada, jadi saya kira PBB terbuka buat kerja sama dengan siapa saja, dengan PDIP, Golkar, apalagi dengan partai Islam, itu selalu sama,” pungkasnya.*
Penulis: M. Rain Daling
Editor: M. Rain Daling