“Saya percaya, tempat yang baik akan melahirkan energi positif. Ini bukan sekadar soal gedung, tapi tentang bagaimana NU membangun masa depan lembaganya. Kalau ingin kuat, ya harus punya pondasi yang kuat, baik secara struktur maupun kultur kerja,” imbuhnya.
Ketua LAZISNU Jateng, Muhammad Mahsun menambahkan bahwa bangunan dirancang tiga lantai dan mengedepankan fungsionalitas maksimal. Target penyelesaian ditetapkan pada akhir tahun 2025.
“Dengan lahan yang terbatas, kami ingin fokus pada fungsi. Semua elemen yang tidak perlu akan kami minimalkan. Intinya, ini harus jadi gedung yang bisa bekerja untuk umat,” katanya.
Gedung ini akan difungsikan sebagai pusat kegiatan LAZISNU Jateng, penguatan jaringan antar cabang, pelayanan umat, kajian strategis, dan pengembangan kemitraan yang lebih luas.
Acara peletakan batu pertama ini turut dihadiri Rais Syuriyah PWNU Jateng KH Ubaidillah Shodaqoh, A’wan Syuriyah KH Muhammad Yusuf Chudlory, jajaran pengurus PWNU, serta perwakilan lembaga dan badan otonom NU se-Jawa Tengah. (*)
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat