JAKARTA, Lingkar.co – Realisasi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)2021 hingga 13 Agustus 2021, mencapai Rp320,35 triliun (43%) dari pagu anggaran Rp744,77 triliun.
Pemerintah mempercepat realisasi anggaran Program PEN 2021 sebagai salah satu instrumen utama untuk penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi. dampak pandemi.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio N. Kacaribu, mengatakan, pandemi Covid-19 tidak menghalangi Indonesia menjadi bangsa yang tangguh.
“Kita melakukan adjustment yang cukup kuat awal Juli, khususnya saat menghadapi PPKM level 4 dan 3 di banyak daerah khususnya Jawa – Bali,” ujarnya.
“Kita lihat bagaimana kita perkuat pagu untuk kesehatan dan perlindungan sosial,” sambung Febrio, dalam webinar Tanya BKF, Rabu (18/8/2021).
Sementara pada disisi lain, kata dia, insentif usaha juga tetap kuat dan pemanfaatannya relatif sangat efektif,
“Banyak sektor-sektor usaha yang menggunakan insentif yang kita tawarkan,” kata Febrio.
Baca Juga:
Akses Jalan ke Kampung Tambakrejo, Jadi Prioritas Pembangunan Tahun 2022
REALISASI PEN TERKINI
Adapun realisasi PEN hingga 13 Agustus 2021 tersebut, meliputi 5 klaster yang berbada:
- Bidang kesehatan mencapai Rp76,64 triliun (34,7%) dari pagu Rp214,96 triliun.
Pemanfaatan anggaran kesehatan, antara lain, untuk diagnostic testing dan tracing, therapeutic untuk biaya perawatan 426,94 ribu pasien, insentif nakes, santunan kematian, serta pengadaan obat dan APD.
“Pengadaan 81,42 juta dosis vaksin, bantuan iuran JKN untuk 19,15 juta orang, dan insentif perpajakan kesehatan termasuk PPN dan bea masuk vaksin,” kata Febrio.
- Bidang perlindungan sosial (Perlinsos), mencapai Rp97,18 triliun (52,1%) dari pagu Rp187,84 triliun.
Manfaat penggunaan anggaran Perlinsos, antara lain, PKH untuk 9,9 juta KPM, Kartu Sembako untuk 16 juta KPM.
Kemudian, BST untuk 10 juta KPM, BLT Desa untuk 5,5 juta KPM, Kartu pra Kerja sebanyak 2,82 juta orang,.
Selanjutnya, untuk bantuan kuota internet untuk 35,95 juta penerima, Subsidi listrik untuk 32,6 juta penerima, BSU sebanyak 948 ribu penerima.
- Dukungan UMKM dan Korporasi capai Rp48 triliun (29,6%) dari pagu Rp162,40 triliun.
Pemanfaatannya, untuk bantuan pelaku usaha mikro 11,84 juta usaha, IJP UMKM sebanyak 2,01 juta UMKM, IJP korporasi untuk 26 korporasi.
“Penempatan dana pada bank dengan total penyaluran kredit sejak 2020 mencapai Rp416,18 triliun kepada 5,3 juta debitur, dan subsidi bunga KUR dan Non-KUR untuk 4,45 juta debitur,” jelas Febrio.
- Insentif usaha capai Rp51,15 triliun (81,4%) dari pagu Rp62,83 triliun
- Program prioritas Rp49,39 triliun (41,9%) dari pagu Rp 117,94 triliun
“Program prioritas terus kita lanjutkan untuk menciptakan lapangan kerja dan itu sudah mulai menunjukkan hasil pada awal tahun,” kata Febrio
“Kita harapkan bisa terus berlanjut. Insentif usaha terus kita lihat dan bagaimana kemarin kita juga merespon dalam konteks PPKM ini beberapa insentif yang sudah kita berikan kita lanjutkan dan kita perpanjang,” pungkasnya.*
Penulis : M. Rain Daling
Editor : M. Rain Daling