Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah, H. Abdul Ghaffarazin menyampaikan rasa senang karena kegiatan pelantikan bisa berlangsung dengan khidmat dan adanya baiat dari PBNU. “NU di Jawa Tengah ini adalah NU terbesar kedua di Indonesia sehingga apa yang NU Jawa Tengah lakukan nanti adalah kelas dunia,” kata Gus Rozin.
PWNU Jawa Tengah siap menerjemahkan visi dan misi PBNU untuk bisa dilaksanakan dan dikontekstualisasikan di Jawa Tengah. “ini kami terjemahkan dengan berkhidmat bermartabat membangun peradaban,” kata Gus Rozin.
Ia melanjutkan, ini artinya, kita semua akan berbaris rapi dengan PBNU dan organisasi NU tidak hanya besar setiap lima tahun sekali. “Kami siap menjalankan amanah PBNU termasuk menjaga konstitusi PBNU. Jawa Tengah berkomitmen mengawal konstitusi Nahdlatul Ulama,” ujar Gus Rozin.
Dalam khutbah iftitahnya, Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah, KH. Ubaidillah Shodaqah menyampaikan bahwa syuriah NU merupakan struktur pemimpin tertinggi di organisasi Nahdlatul Ulama yang bertugas membina dan mengawasi pelaksanaan keputusan perkumpulan sesuai tingkatannya.
“Karena itu, tugas saya adalah mengawasi dan membina visi misi jamiyyah sesuai muktamar,” kata Ubed menuturkan.
Pengasuh Ponoes Al Itqoon Bugen Tlogosari ini menerangkan bahwa tema merawat jagad membangun peradaban adalah visi utama PBNU. “Karena itu, secara koheren, kita menguatkan di Jawa Tengah dengan kata berkhidmat bermartabat. Kita perlu ingat, bahwa tuan sebuah kaum adalah pelayan umat. Karena itu, pengurus PWNU bertekad untuk menjadi organisasi pelayan,” imbuh mbah Ubed
Sementara itu, Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., mewakili Forkompinda Jawa Tengah menyampaikan selamat atas pelantikan para pengurus yang berlangsung dengan lancar.
Berkaitan dengan tema pelantikan, Pj Gubernur Jawa Tengah sangat senang karena ada dua kata yang penting yakni berkhidmat yang berarti melayani dan bermartabat yang bermakna adanya dedikasi dan komitmen organisasi untuk bekerja di Jawa Tengah. “Ke depan, kami harap PWNU akan selalu bersinergi dengan berbagai mitra di Jawa Tengah agar semakin erat dan terkoordinasi dengan baik,” kata Pj Gubernur.
Ke depan, ada berbagai hal yang bisa dilakukan untuk masyarakat Jawa Tengah. “Pengentasan kemiskinan hingga pelayanan sosial bisa difokuskan ke sekitar 10 persen masyarakat Jawa Tengah yang masih masuk dalam kategori miskin,” ujar Pj Gubernur. Berkaitan dengan sumber daya manusia, karena hal ini merupakan kunci kemajuan bangsa termasuk di Jawa Tengah, maka hal ini perlu terus diperhatikan agar bisa ikut menyelesaikan persoalan yang ada di masyarakat Jawa Tengah.
Yang tidak kalah penting adalah kampanye hidup yang damai dan moderat. “Kami yakin bahwa PWNU Jawa Tengah bisa menjadi agen perubahan dan menjadi garda terdepan dalam menjaga persatuan dan kesatuan dengan menekankan kehidupan yang berlandaskan Pancasila,” imbuh Pj Gubernur. (*)
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps