Ribuan Jemaah Haji Jalan Kaki 5 Km dari Muzdalifah ke Mina

Ribuan jamaah haji dari berbagai negara, termasuk Indonesia, terpaksa memilih berjalan kaki dari Muzdalifah menuju Mina setelah bus penjemput tidak kunjung datang akibat kemacetan parah pada Kamis (5/6/2025) malam Waktu Arab Saudi (WAS) hingga Jumat (6/6/2025) pagi. Foto: dokumentasi
Ribuan jamaah haji dari berbagai negara, termasuk Indonesia, terpaksa memilih berjalan kaki dari Muzdalifah menuju Mina setelah bus penjemput tidak kunjung datang akibat kemacetan parah pada Kamis (5/6/2025) malam Waktu Arab Saudi (WAS) hingga Jumat (6/6/2025) pagi. Foto: dokumentasi/istimewa

Lingkar.co – Ribuan jamaah haji dari berbagai negara, termasuk Indonesia, terpaksa memilih berjalan kaki dari Muzdalifah menuju Mina setelah bus penjemput yang dinanti tak kunjung datang karena macet parah terjadi pada Kamis malam (5/6/2025) Waktu Arab Saudi (WAS) hingga Jumat (6/6/2025) pagi.

“Kami bersama ratusan jemaah dari Indonesia terpaksa berjalan kaki dari bakda subuh dan sampai ke tenda jamaah haji di Mina sekitar pukul 09.00 Waktu Arab Saudi. Alhamdulillah semua jamaah sehat dan selamat,” kata Ketua Rombongan 5 Kloter 31 SOC Prof Dr KH Ahmad Rofiq MA dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/6/2025).

Ia melanjutkan, bus murur yang datang dari Arafah terkena macet di ujung Muzdalifah perbatasan Mina. “Rombongan saya dari Arafah mulai bergerak pukul 01.30 dinihari WAS. Meskipun begitu kami bersyukur dan menikmati proses perjalanan ini,” akunya.

HUT Kendal

Dia yakin kejadian seperti ini tidak terlepas kodrat dan iradat Allah Swt. Selain itu, lanjutnya, peristiwa jalan kaki jamaah haji Muzdalifah pernah terjadi tahun 2023. Ia lantas menceritakan, kejadian tahun itu bus pengangkut jemaah terlambat menjemput dari Muzdalifah ke Mina. “Waktu itu semua terangkut bus dan tidak ada jamaah haji yang berjalan kaki. Sedang 2025 ini jamaah haji betul-betul jalan kaki Muzdalifah-Mina,” kenangnya

Menurut Rofiq, meski jarak tempuh Muzdalifah-Mina lebih kurang 3,5-4 Km, namun karena kondisi jamaah kepayahan setelah wukuf di Arafah dengan fasilitas yang serba terbatas maka sering menimbulkan persoalan terutama jemaah Lansia dan kelompok risiko tinggi (Risti).

HUT Kendal

“Untuk yang muda-muda jarak tempuh itu tidak masalah, tapi yang sepuh-sepuh kasihan ditambah beban barang-barang bawaannya,” tuturnya.

Png-20230831-120408-0000

Senada, Ketua KBIHU Ar-Raudhoh Semarang KH Moh Affandi juga membenarkan kejadian itu. Ia pun mengungkapkan kondisi Muzdalifah macet total sampai fajar. Kata dia, banyak bus yang mestinya menjemput jamaah menuju ke Mina tidak datang.

“Jamaah haji masih berpakaian ihram banyak yang keluar area Muzdalifah. Mereka tumpah ruah di pinggir jalan menuju Mina. Sebagian dari mereka memilih berjalan kaki menuju Mina,” ungkap Affandi.

Sedikit berbeda, Pimpinan KBIHNU Kota Semarang Drs KH Ahmad Hadlor Ihsan menjelaskan 252 jamaahnya selamat sampai Mina. Tapi ada satu rombongan sekitar 50 orang yang dipimpin Gufron Hamzah terpaksa berjalan kaki karena tidak dapat jemputan bus.

“Tetap bersyukur. Alhamdulillah atas anugerahMu, Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaaha illallahu wallahu akbar. Laa haula wala quwwata illaa billahil ‘aliyyil ‘adhiim,” ucapnya.

Sementara itu, petugas haji dari Kota Semarang Muhamad Busro menuturkan, dia bersama 362 orang dari Kota Semarang bergerak dari Arafah pukul 01.00 dinihari WAS. Sampai Muzdalifah pukul 02.00 WAS dan masuk Mina pukul 03.00 dinihari WAS.

“Kami ikut formula Murur. Jadi alhamdulillah lancar tidak ada masalah. Rombongan mas Ghufron Hamzah mungkin didorong ke Muzdalifah sebelum pukul 12.00 tengah malam sehingga harus mabit dulu sebentar,” katanya.

Busro mengaku bersyukur karena di Arafah maupun di Mina, fasilitas MCK bagus, fasilitas catering bagus bahkan sampai tidak sempat makan. “Sampai tidak sempat karena sangat banyaknya konsumsi dan sangat variatif, ada makan besar, snack roti, buah, guide back, sampai souvenir dari syarikah yang sangat memuaskan,” pungkasnya. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps