CILACAP, JAWA TENGAH, Lingkar.co – Kepolisian Resor Cilacap, Jawa Tengah, masih menyelidiki penyebab kebakaran yang terjadi di area pertangkian 39, kilang minyak Pertamina Refinery Unit IV Cilacap.
Kebakaran di area pertangkian 39 Pertamina RU IV Cilacap terjadi pada hari Jumat (11/6), pukul 19.45 WIB, dan hingga Sabtu (12/6) siang masih dilakukan upaya pemadaman.
Pemadaman tersebut berada di satu titik api di pipa outlet tangki 39T-203, sedangkan satu titik api lainnya sudah berhasil padam.
Baca juga:
Kebakaran Pertamina, Sisakan Satu Tangki Belum Padam
Kepala Polres Cilacap AKBP Leganek Mawardi didampingi Area Manager Communication, Relations, and CSR Pertamina RU IV Cilacap Hatim Ilwan di Head Office Pertamina RU IV Cilacap membenarkan hal tersebut.
“Sampai saat ini kami masih terus melakukan penyelidikan dalam rangka investigasi (penyebab kebakaran),” ujarnya, Sabtu (12/6).
Dari hasil penyelidikan sementara pihaknya dan tim telah mengakomodasi dari beberapa kemungkinan yang bisa menyebabkan kebakaran.
Baik di sebabkan karena faktor lingkungan, cuaca, sarana-prasarana, manusia, serta pihaknya emungkinkan adanya faktor kelalaian yang lain.
Lakukan Pemeriksaan Saksi-saksi
Hingga kini pihaknya masih melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan saksi-saksi yang mengetahui kejadian tersebut.
“Kemudian nanti secepatnya kalau kami sudah temukan penyebab kebakarannya, akan kami sampaikan,” terang AKBP Leganek Mawardi.
Baca juga:
Harga Minyak Dunia Melonjak, Pertamina Diminta Naikkan Harga BBM
Pihak Polres juga telah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi, seperti petugas sekuriti, masyarakat, maupun pihak-pihak terkait lainnya.
AKBP Leganek Mawardi, radius aman dari lokasi kebakaran berkisar 500-1.000 meter dan pihaknya telah melakukan pengamanan.
“Kami sudah mengingatkan beberapa perusahaan yang lokasinya dekat dengan Kilang dan kebetulan ini Sabtu, sehingga tidak banyak karyawan yang masuk kerja,” jelasnya.
Baca juga:
Area Manager Communication, Relations, and CSR Pertamina RU IV Cilacap Hatim Ilwan mengatakan pihaknya belum bisa memastikan potensi kerugian usai alami kebakaran tersebut.
“Hingga saat ini kami masih berpikir keras untuk mencari solusi yang tepat agar titik api dapat segera padam,” harapnya. (ara/luh)