Lingkar.co – Ketua DPC Gerindra Kota Semarang, Joko Santoso menyebut kasus pemukulan terhadap Suparjiyanto adalah fitnah. Dirinya pun siap melaporkan balik ke Polda Jateng
“Nggak bener itu (pemukulan,red) itu fitnah,” kata Joko Josss, sapaan akrabnya saat dihubungi, Sabtu (9/9/2023).
Joko mengaku tidak melakukan pemukulan kepada Suparjiyanto, yang merupakan kader dari partai PDI Perjuangan Semarang Utara.
Joko mengaku, dirinya memang mendatangi rumah Suparjiyanto. Namun, dirinya hanya ingin mengklarifikasi terkait pemasangan bendera partai berlambang banteng hanya di RT 3 RW 4 Kelurahan Bandarharjo.
“Saya memang datang ke rumahnya, dan ada saksi bahwa saya tidak melakukan pemukulan,” tegasnya.
Anggota DPRD Kota Semarang ini juga mengakui tidak mempermasalahkan pemasangan bendera PDI Perjuangan selama lima bulan ini.
Karena mungkin sudah usang dan kotor bendera lama tersebut akhirnya diganti oleh Suparjiyanto.
Joko pun mendatangi rumah tetangganya tersebut, untuk melakukan klarifikasi.
“Di situ hanya dipasang di RT 3 RW 4, Bandarharjo. Saya sampaikan kok nggak ngajeni dan tidak punya etika, beliau bilang hanya disuruh oleh partai. Di situ saya nggak mukul,” tambahnya.
Menurut Joko adanya pemberitaan kasus pemukulan ini merupakan fitnah. Bahkan Joko mengaku sama sekali tidak menyentuh badan Suparjiyanto.
Jika dalam video yang beredar, Suparjiyanto yang memakai baju merah dan terbaring di rumah sakit, mendapatkan benjolan setelah dipukul di pipi kanan.
“Kalau benjol segitu, pasti tangan saya juga bengkak. Saat itu posisi saya sebelah kiri, gimana caranya mukul,” tanyanya.
Sejalan dengan hal itu. Joko mengaku siap berhadapan dengan hukum. Bahkan, pihaknya juga akan melaporkan balik karena, menurutnya masuk dalam kategori pencemaran nama baik.
“Itu fitnah, saya akan laporkan balik laporan palsu dan pencemaran nama baik juga,” tegasnya.
Meski begitu, Joko mengaku sudah berkomunikasi dengan DPC PDI Perjuangan Kota Semarang terkait tuduhan tersebut.
“Saya sudah WA (chatting) Mas Hendi (Hendrar Prihadi,red), beliau pesan jaga kondusifitas antara PDI Perjuangan dan Gerindra,” ungkapnya.
Ungkapan senada juga terjadi ketika ia berkomunikasi dengan Sekretaris DPC PDI-Perjuangan,, Kadar Lusman atau Pilus. Namun demikian, ia mengatakan Pilus mengatakan tidak bisa mencegah pelaporan dari kader PDI Perjuangan yang diduga menjadi korban.
“Tapi beliau (Pilus,red) bilang, Kalau memang nggak mukul ya disampaikan saja apa adanya,” pungkas Joko menirukan Pilus. (*)
Penulis : Alan Henry
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps