Sejumlah Harga Kebutuhan Pokok Naik, Ini Kata Disdagperin Pati

Sejumlah harga kebutuhan pokok naik. Foto: Miftahus Salam/Lingkar.co.
Sejumlah harga kebutuhan pokok naik. Foto: Miftahus Salam/Lingkar.co.

Lingkar.co – Sejumlah harga kebutuhan pokok di Kabupaten Pati akhir-akhir ini terus melambung. Hal ini dikeluhkan oleh masyarakat.

Berdasarkan data dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati, harga beras premium pada awal Februari 2024 Rp 14.800 per kilogram, kini harganya 15.800 per kilogram. Kemudian, beras medium Rp 14.000/kg, kini menjadi Rp 15.000/kg.

Harga MinyaKita sebelumnya Rp 14.000/liter, kini 15.500/liter. Harga telur ayam ras Rp 27.000/kg, kini Rp 28.000/kg. Cabai merah kriting Rp 45.000/kg, kini Rp 69.000/kg. Cabai rawit merah Rp 40.000/kg, kini Rp 50.000/kg. Dan Rp 40.000/kg menjadi Rp 45.000/kg.

Semetara, harga kebutuhan pokok lainnya masih stabil. Seperti gula pasir masih di angka Rp 17.000/kg, minyak goreng dengan merek Rp 20.000/liter, daging sapi Rp 120.000/kg, bawang merah 25.000/kg dan telur ayam kampung masih Rp 52.500/kg.

Kepala Disdagperin Kabupaten Pati, Hadi Santoso mengatakan kenaikan harga kebutuhan pokok sudah terjadi hampir 20 hari ini. Salah satu yang memiliki kenaikan adalah komoditas beras.

“Hari ini tercatat beras premium Rp 15.800, untuk yang medium 15 ribu. Jadi itu yang memicu kenaikan indeks perkembangan harga 20 hari terakhir itu memang harga beras, minyak goreng dan aneka cabai,” ungkapnya, Rabu (21/2/2024).

Menurutnya, hal ini menjadi ironi. Mengingat Kabupaten Pati menjari pemasok dan lumbung beras di Jawa Tengah hingga Nasional.

“Kalau beras itu banyak dari Pati yang keluar, kemudian panen juga belum maksimal. Mungkin Maret baru ada panen raya,” ujarnya.

“Panen di Januari dan Februari tidak maksimal karena akibat kemarau tahun kemarin. Banjir gak terlalu (mempengaruhi, red). Tahun ini banjir juga tidak banyak di Pati,” imbuhnya.

Sementara untuk kenaikan harga minyak, menurutnya bisa disebabkan karena banjir, sehingga mengganggu distribusi ke Pati.

Untuk mengantisipasi kenaikan harga ini, pihaknya terus melakukan pemantauan di lapangan. Di sisi lain, pihakanya juga menunggu kebijakan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Pusat.

“Kita memantau terus-menerus harga ini di tingkat provinsi maupun nasional untuk bahan pengambilan keputusan. Seperti Rakornas yang setiap senin, itu ada hasil laporan harga-harga,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu warga Trangkil, Pati, Anifah mengatakan harga kebutuhan pokok sudah naik sebulan ini, terutama beras. Hal ini membuatnya harus memutar otak untuk mengatur keuangannya.

“Harga naik mas. Harus pintar2 ngatur keuangan ini untuk bisa memenuhi kebutuhan hariannya,” ujarnya. (*)

Penulis: Miftahus Salam