Sekda Jateng Minta Jangan Persulit Pelayanan Perizinan Investasi

Sekda Jateng Sumarno saat menghadiri Gala Dinner dan Investment Networking dalam rangkaian Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2025, di Hotel Tentrem, Kota Semarang, Selasa (4/11/2025) malam. Foto: dokumentasi
Sekda Jateng Sumarno saat menghadiri Gala Dinner dan Investment Networking dalam rangkaian Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2025, di Hotel Tentrem, Kota Semarang, Selasa (4/11/2025) malam. Foto: dokumentasi

Lingkar.co – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, mengatakan, pelayanan terkait perizinan berinvestasi di Jateng agar dipermudah dan dipercepat. Bukan sebaliknya menjadi penghalang.

“Jadi tanggung jawabnya bagaimana melayani agar perizinan (berinvestasi) lebih mudah, lebih cepat. Bukan menjadi preman, menjadi portal. Kalau orang mau lewat bayar dulu. Tidak seperti itu!” katanya saat memberikan sambutan pada Gala Dinner dan Investment Networking dalam rangkaian Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2025, di Hotel Tentrem, Kota Semarang, Selasa (4/11/2025) malam.

Dia mengatakan, upaya mempermudah perizinan untuk investor bisa masuk di Jawa Tengah merupakan wujud tertunainya amanah pelayanan di pemerintahan.

Dalam rangkaian CJIBF 2025 ini, kata Sumarno, merupakan ajang promosi supaya investor berminat menanamkan modalnya di Jateng. Supaya investor tidak lepas, harus difasilitasi dengan baik.

“Perizinan dan sebagainya harus kita permudah, harus kita percepat. Kalau perlu kita jemput, kalau perlu kita gelar karpet,” ucapnya.

Dalam menggaet investor, lanjut Sumarno, bukan perkara mudah. Apalagi harus bersaing atau berkompetisi dengan daerah lain bahkan negara lain.

Dia mengajak pemerintah kabupaten/kota agar terus berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi Jateng bila menemui hambatan dalam menjaga investor. Kolaborasi menjadi penting.

“Nanti, tentu saja kita akan berkolaborasi untuk menyelesaikan problem-problem yang mungkin tidak substansi,” ucapnya.

Untuk diketahui, CJIBF telah berhasil menggaet 34 pelaku usaha atau investor untuk menanamkan modal atau investasi di Jawa Tengah dengan nilai mencapai Rp5 triliun. Semuanya telah menandatangani nota kesepahaman dan sedang membahas tindak lanjut dengan daerah kabupaten/kota tujuan investasi.

CJIBF merupakan agenda rutin yang digarap oleh Pemprov Jateng berkolaborasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah. Tema CJIBF kali ini adalah “Promoting Central Java’s Investment Opportunity in Renewable Energy and Downstream Food Industry”. Tujuannya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hijau dan berkelanjutan dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh Jawa Tengah.

“Hari ini topiknya adalah bagaimana menciptakan ekonomi terbarukan dan produk-produk yang terintegrasi. CJIBF ini diikuti oleh perwakilan dari beberapa kedutaan besar seperti Duta Besar Pakistan dan Zimbabwe, para investor, dan kepala daerah,” kata Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi usai gelaran CJIBF di Ballroom Hotel Padma, Kota Semarang, Selasa, 4 November 2025 pagi.

Dikatakannya, investasi merupakan salah satu kekuatan daerah untuk perekonomian wilaya. Tercatat realisasi investasi di Jawa Tengah sampai triwulan III-2025 mencapai Rp66,13 triliun. Jumlah tersebut masih didominasi oleh penanaman modal asing (PMA). (*)