Setahun BPBD Pati Hanya Mampu Bentuk Dua Destana, Ini Penyebabnya

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetya. Foto: Miftahus Salam/Lingkar.co
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetya. Foto: Miftahus Salam/Lingkar.co

Lingkar.co – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati hingga kini baru membentuk 17 Desa Tangguh Bencana (Destana) di wilayah Bumi Mina Tani.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya mengaku, keterbatasan anggaran membuat pihaknya tak banyak membentuk Destana setiap tahunnya. Rata-rata per tahun, pihaknya hanya mampu membentuk dua Destana. 

“Sejak BPBD Kabupaten Pati berdiri sampai sekarang kita belum bisa mampu membentuk semua Destana di semua desa, karena itu memang keterbatasan kemampuan fiskal kita juga terbatas,” katanya, kemarin.

Sebanyak 17 Destana yang sudah terbentuk, katanya, memang desa yang masuk dalam kategori rawan bencana, di antaranya yang berada di Kecamatan Juwana dan Tambakromo.

Terbaru pada tahun 2024, BPBD Pati membentuk Destana  di sepanjang aliran sungai Godo, Kecamatan Tambakromo dan Tanjunganom di Kecamatan Gabus. 

Dalam mengatasi keterbatasan anggaran, pihaknya memiliki upaya baru yakni menjadikan Destana sebagai Mastaka (Masyarakat Tangguh Bencana). Tujuannya sama dengan Destana, yaitu menyiapkan tenaga dalam membantu sesama apabila terjadi bencana. 

Png-20230831-120408-0000

“Artinya kita memberikan informasi edukasi komunikasi tentang kebencanaan itu tidak dibatasi oleh administrasi wilayah desa, tetapi beberapa Desa dalam kawasan daerah aliran sungai itu kita bentuk bareng-bareng,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa sebetulnya pembentukan Destana tidak hanya tugas dari BPBD Kabupaten Pati. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya juga bisa terlibat langsung, seperti Dinas Sosial yang memiliki program Kampung Siaga Bencana. 

“Prinsipnya sama, lembaga yang ada di desa yang memang dilatih menghadapi situasi darurat kebencanaan maupun situasi mitigasi sebelum terjadi bencana,” katanya. (*)

Penulis: Miftah

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps