Stres? BKPP Sediakan Layanan Konseling Bagi ASN Semarang

Kepala BKPP Kota Semarang, Joko Hartono. (dok Alan Henry)
Kepala BKPP Kota Semarang, Joko Hartono. (dok Alan Henry)

Lingkar.co – Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) sediakan layanan konseling bagi aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.

Kepala BKPP Kota Semarang, Joko Hartono menyampaikan, layanan ini telah berjalan sejak awal tahun 2025 dan hingga kini terus dimanfaatkan oleh banyak pegawai ASN di lingkungan Pemkot Semarang, dan setiap hari banyak ASN yang melakukan konseling.

“Hampir setiap hari ada ASN yang datang untuk konseling. Mereka datang dengan beragam persoalan, dari tekanan kerja sampai urusan rumah tangga,” kata Joko Hartono, Kamis (2/7/2025).

Joko mengungkapkan, pihaknya melalui program ini menggandeng Lembaga Psikologi dari Universitas Katolik Soegijapranata (Unika) Semarang. Para psikolog secara berkala datang langsung ke kantor BKPP untuk memberikan layanan secara tatap muka.

“Psikolog dari Unika datang dan memberikan layanan konseling,” tuturnya.

Joko menekankan, layanan ini bukan hanya bentuk perhatian pada kesejahteraan mental pegawai. Tetapi juga bagian dari strategi peningkatan kinerja birokrasi.

“Kami percaya, pegawai yang sehat secara mental akan bekerja lebih baik. Jadi bukan cuma soal pribadi, tapi ini juga berdampak ke pelayanan publik secara keseluruhan,” paparnya.

Menurut data internal BKPP, persoalan yang paling banyak dikonsultasikan oleh ASN justru berasal dari ranah pribadi, misalnya, ada ASN yang sempat memiliki niat bercerai dengan pasangannya.

“Namun setelah beberapa kali konseling, ada yang berhasil memperbaiki hubungannya. Ini menunjukkan bahwa ruang bicara itu penting,” bebernya.

Joko menjelaskan, layanan ini dijaga kerahasiaannya. Pihaknya menyediakan ruangan khusus yang dirancang untuk menjamin privasi para ASN yang datang. Untuk mengaksesnya, pegawai hanya perlu membuat janji terlebih dahulu melalui sistem internal, lalu jadwal konseling akan ditentukan sesuai ketersediaan psikolog.

Joko menyebut, pelayanan ini juga menyasar kelompok ASN muda, termasuk generasi Z, yang kerap menghadapi tantangan emosional dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja.

“Kalau ada anak-anak ASN baru yang galau karena masalah percintaan atau tekanan adaptasi, kami persilakan datang. Itu bagian dari dukungan kami agar mereka bisa tumbuh secara sehat kariernya,” tuturnya.

Meskipun program ini cukup berhasil menyentuh sisi personal para ASN, Joko menegaskan bahwa ruang layanan konseling ini masih terbatas bagi kalangan internal pemerintahan.

Ke depan, BKPP berencana terus memperluas kualitas dan intensitas layanan konseling ini. Dengan pendekatan yang lebih proaktif dan ramah, Joko berharap semakin banyak ASN yang menyadari pentingnya menjaga kesehatan mental sebagai bagian dari tanggung jawab profesional mereka.

“Untuk masyarakat umum, yang membutuhkan bantuan psikologis untuk mendatangi instansi lain, seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A),” pungkasnya. ***