Sudah Gagal Empat Kali, Slamet Tetap Optimis Maju Pilkada Pati 2024

Lingkar.co – Slamet Warsito (67) tetap keukeuh mencalonkan diri sebagai Calon Bupati Pati periode 2024-2029, meskipun sudah gagal sebanyak empat kali dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) sebelumnya.

Supaya dapat kembali mencalonkan diri pada Pilkada 2024, Slamet pun ikut penjaringan calon di sejumlah partai, di antaranya Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai PAN, dan PKB.

Ia bercerita telah mengikuti Pilkada sejak tahun 2001. Kemudian juga mengikuti Pilkada pada tahun 2006, tahun 2012, dan tahun 2017. Meskipun selalu gagal, dirinya tetap optimis bakal meraih hasil maksimal pada Pilkada 2024.

“Saya nyalon yang pertama, sampai sekarang sudah 5 kali ya. Mulai 2001, 2006 sampai sekarang,” kata pengusaha kontruksi ini, kemarin.

Ia mengaku tak pernah menyerah untuk maju Pilkada lantara ingin mengabdi kepada masyarakat. Dengan visinya, menuju perubahan yang bermanfaat dan bermartabat, ia terpanggil untuk memimpin Pati Bumi Mina Tani.

“Karana cita-cita saya sebagai salah satu putra daerah yang dilahirkan di Pati, dibesarkan di Pati ingin mengabdi ke masyarakat Kabupaten Pati, ingin membangun, merubah Pati yang lebih baik. Ingin menjadi pemimpin yang amanah,” jelasnya.

Ia pun mengaku tetap optimis meskipun kebanyakan bakal calon yang muncul lebih muda darinya. Menurutnya, nyalon bupati merupakan bagian dari ibadah.

“Kalau niatnya mencari pangkat, derajat, bondo, donyo pisan ra dadi kapok, tidak maju lagi. Saya pengen menjadi pemimpin yang amanah, niatnya ibadah,” lanjutnya.

Jika terpilih menjadi bupati, ia akan berupaya melakukan pembangunan di berbagai bidang, mulai dari infrastuktur, pertanian, energi hingga pariwisata.

“Infrastuktur iya, pertanian iya, masalah banjir, kekeringan dan sebagainya, terus pupuk petani itu kan sulit dan kurang pupuk,” ujarnya.

“Pati harus dibangun waduk untuk menanggulangi banjir, biar tertampung disitu, untuk pengairan sawah ketika musim kemarau, misal Pucakwangi, Jaken, Jakenan yang tanam Pati sekali bisa tiga kali jika ada airnya. Toh waduk bisa pembangkit listrik. Tempat rekreasi,” pungkasnya. (*)

Penulis: Miftahus Salam