SEMARANG, Lingkar.co – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mewanti-wanti kalangan pondok pesantren agar jangan terbius dengan terbitnya Peraturan Presiden No 82 tahun 2021 (Perpres 82) tentang Pondok Pesantren.
Taj Yasin mengatakan hal tersebut saat menghadiri Peresmian Depo Air Minum Santri Gayeng Nusantara di Ruko Taman Setiabudi Banyumanik, Kota Semarang.
Taj Yasin menjelaskan, makna terbius di sini adalah menjadi santai karena merasa sudah dibiayai negara.
Justru dengan adanya Perpres 82 harus dimaknai dengan kemandirian pondok pesantren yang utuh.
“Dan pondok pesantren yang saat ini sudah mandiri bisa mengembangkan sayapnya di sektor ekonomi. Jangan hanya setelah ada peraturan presiden, langsung udahlah kita santai saja, sudah dibiayai negara. Jangan. Tetapi biaya negara itu, bagaimana kita bisa mengembangkan ekonomi di sekeliling pondok pesantren,” urai Taj Yasin, Rabu (20/10/2021).
Lewat upaya mengembangkan ekonomi pondok pesantren, Taj Yasin mengatakan, akan memberikan banyak dampak positif terhadap masyarakat di sekitar lingkungan pondok pesantren.
Salah satu contoh yang terealisasi adalah pendirian Depo Air Minum Santri Gayeng yang bekerja sama dengan masyarakat di luar lingkungan pondok pesantren.
“Tentu dampaknya bukan kepada pondok pesantren saja. Tapi bagaimana mempekerjakan atau membuat kesempatan pendapatan, peluang untuk bekerja, sehingga dampaknya kepada masyarakat di sekitar pondok pesantren,” tuturnya.
Baca Juga:
Pemprov Jateng Beri Perlindungan Anak Yatim Piatu Karena Covid-19
Kerjasama Ekonomi Santri Gayeng
Ketua Umum Komite Pengusaha Depo Air Minum Nasional, Reynald Gouw mengaku senang bisa bekerja sama mendirikan depo air minum mineral bersama komunitas Santri Gayeng.
Salah satunya karena anggota komunitasnya yang cukup banyak dan tersebar di 35 kabupaten/kota, sehingga potensial dari sisi pasar.
“Hari ini kita juga bersyukur sudah ada sekitar 7 orang untuk membuka air minum Santri Gayeng Nusantara di beberapa kota. Antara lain Rembang, Kudus dan Pati,” ungkapnya
Air minum Santri Gayeng Nusantara, imbuh dia, merupakan air minum dari mata air Gunung Ungaran yang menggunakan proses ozonisasi murni.
Proses ozonisasi ini mengubah oksigen menjadi ozon yang mampu membunuh bakteri. Selain itu, dalam proses ozonisasi ada pemutaran murottal Qur’an.
“Dari situ kita mengetahui bahwa molekul air menjadi baik untuk memberikan kesembuhan bagi yang sakit dan juga orang yang berkebutuhan. Sekiranya air ini bisa memberi manfaat untuk tubuh dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” tutupnya.
Penulis: Rezanda Akbar D
Editor: Muhammad Nurseha