Lingkar.co – Calon wakil wali kota Semarang nomor urut 02, Joko Santoso mengaku tidak alergi dan bahkan mendukung penuh program ketahanan pangan yang telah dirintis oleh Wali Kota Semarang saat ini, Hevearita Gunaryanti Rahayu (Mbak Ita).
Oleh karena itu, ia menyatakan siap melanjutkan keberhasilan pemerintah dengan ikut mendorong agar warga memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami aneka sayur.
Hal itu ia sampaikan saat meninjau budi daya tanaman toga dan sayur di Perumahan Pandana Merdeka, RT 02 RW 03, Kelurahan Beringin, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang pada Rabu (9/10/2024) pagi.
Ia ditemani sang istri Nur Aysah Prana Dewi, anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Merdeka Selatan, dan juga warga setempat melihat tanaman toga dan sayur-sayuran yang dibudi dayakan. Ada bawang merah, cabai, tomat, brokoli yang tumbuh dengan baik di dalam pot plastik dan pipa paralon.
Memperhatikan upaya warga, Joko Santoso mengapresiasi semangat anggota KWT Merdeka Selatan yang berhasil memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah yang sempit. Bahkan wilayah tersebut mendapatkan Juara Lomba Kampung Hebat kategori Kampung Tanam Bawang Merah.
“Semangat dan antusias KWT Kelurahan Beringin RT 2 ini sangat luar biasa, semua rumah tangga kompak membuat lahan-lahan yang kosong ditanami tanaman bawang merah dan sayuran lain walaupun ini adalah sebuah perkotaan, ini sebuah perumahan,” katanya.
Senior Pemuda Pancasila (PP) Kota Semarang ini menilai RT 02 RW 03 Kelurahan Beringin telah membuktikan bahwa lahan kosong sesempit apapun yang ada di sekitar rumah bisa dimanfaatkan. Sejalan dengan hal itu, dirinya mendorong agar setiap rumah tangga di Kota Semarang melakukannya.
“Lahan sesempit apapun bisa digunakan, ini bisa menjadi contoh bagi kampung-kampung lain di Kota Semarang di mana sesuai program Yoyok-Joss Semarang Ijo Royo-royo, selain itu juga kami ingin juga mewujudkan Semarang mulyo,” ucap Joko Joss, sapaan akrabnya.
Lebih lanjut ia tegaskan bahwa jika Yoyok-Joss terpilih sebagai wali kota dan wakil wali kota Semarang, program budi daya tanaman di lahan kosong di sekitar rumah seperti ang sudah dijalankan Mbak Ita akan didukung dan dilanjutkan. Nanti skemanya, Pemkot Semarang menyediakan bibit tanaman dan menyiapkan tenaga ahli pendamping.
“Kami tak alergi pada program yang sudah dijalankan pemimpin sebelumnya. Jika memang bagus, tentu akan kami lanjutkan, baik itu yang ada di eranya Mbak Ita (Hevearita Gunaryanti Rahayu-red), Mas Hendi (Hendrar Prihadi-red), Pak Marmo (Soemarmo HS-red), maupun Pak Kawi (Sukawi Sutarip-red),” katanya.