Tak Kunjung P21, IPW Pertanyakan Lambannya Kasus Dugaan Mafia Tanah ‘DPRD’ Blora

Desak Polda Jateng, IPW Soroti Lambannya Kasus Dugaan Mafia Tanah 'DPRD' Blora. Foto: istimewa

Lingkar.co – Lamanya penanganan kasus mafia tanah yang melibatkan anggota DPRD Blora menjadi sorotan Indonesia Police Watch (IPW). Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso pun mempertanyakan hambatan yang dihadapi oleh kepolisian.

“Polda Jateng harus menjelaskan hambatannya mengapa tidak kunjung P21. Apakah berkas tersebut belum lengkap atau sengaja tidak dilengkapi?” katanya saat dihubungi awak media, Minggu (10/9/2023).

Ia mencontohkan ada modus penyidik yang membuat penanganan perkara tak kunjung selesai. Satu di antaranya adalah tidak kunjung melengkapi berkas.

Whats-App-Image-2024-09-19-at-14-21-32

Lalu, lintas hambatan dalam kelengkapan berkas bisa dari pihak Kepolisian ataupun Kejaksaan. Untuk tahu hal itu, pihak Polda Jateng harus transparan tentang penanganan perkara.

“Korban bisa lapor ke Wasidik, atau Kapolda agar memberi atensi khusus pada perkara ini,” sarannya.

Sugeng mendesak agar pihak penyidik Polda Jateng segera melengkapi berkas itu. Apalagi usia perkara sudah hampir dua tahun terkatung-katung. Selain itu juga sudah ada tersangka yang ditetapkan.

Png-20230831-120408-0000

Sebagai informasi, Sri Budiyono yang menjadi korban dugaan mafia tanah melaporkan hal ke SPKT Polda Jawa Tengah pada tahun 2021 silam. Laporan tersebut diterima dengan tanda bukti laporan Nomor : STTLP/237/XII/2021/JATENG/SPKT tanggal 7 Desember 2021.

Namun hingga saat ini berkas dari penyidik Polda Jateng belum juga rampung. Padahal pihak Polda Jateng sudah menetapkan dua tersangka yaitu oknum anggota DPRD Blora, AA dan Notaris, EE.

Bahkan, alih-alih memberikan kepastian kasus kepada korban. Polda Jateng justru mengabulkan penangguhan penahanan terhadap dua tersangka tersebut.

Terpisah, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu Setianto mengatakan akan mengecek progres kasus itu, “Saya cek,” katanya singkat melalui pesan singkat.

Sebelumnya, Anggota Komisi III DPR RI Johan Budi Sapto Prabowo meminta, Polda Jateng harus menuntaskan kasus tersebut secara terang benderang dan transparan.

“Saya meminta Polda Jateng untuk menuntaskan kasus ini secara tuntas dan profesional,” kata Johan Budi, saat dihubungi wartawan, Kamis 31 Agustus 2023 lalu. (*)

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *