Tak Lolos Senayan Bukan Kesalahan Mutlak Plt Ketum PPP

Muktamar PPP 2025. Ilustrasi foto Lingkar.co
Muktamar PPP 2025. Ilustrasi foto Lingkar.co

Adib juga menyoroti PPP yang selama ini dikenal sebagai partai religius berasaskan Islam, maka sesuai tantagan zaman ke depan butuh ketua umum yang visioner yang dapat mengusung visi Islam keindonesiaan, yakni Islam yang dapat bersinergi dengan nasionalisme. “Sehingga PPP dapat membuka diri dengan memberikan kesempatan kepada semua anak bangsa untuk gabung, termasuk dalam rekrutmen caleg juga dapat menerima semua kalangan,” ucapnya.

Adib bilang, seumpama PPP menggaet kalangan nasionalis untuk masuk sebagai kader PPP, sebab suara PPP lemah di daerah tertentu hanya karena mengandalkan kader-kader agamis. “Sehingga siasatnya bagi daerah yang selama ini dikenal sebagai basis nasionalis tentu butuh diambilkan dari sosok nasionalis dan membuat program yang sesuai keinginan kalangan nasionalis tetapi tidak bertentangan dengan ajaran Islam,” terangnya.

Untuk itu, ia menilai kesiapan PPP untuk menerima kader dari kalangan luar partai bisa gabung dimulai dengan memberi kesempatan kepada figur dari luar partai yang berpotensi mempunyai efek elektoral untuk meningkatkan perolehan suara PPP pada pemilu 2029.

“AD/ART bisa disesuaikan dengan sosok calon ketum yang ideal untuk menggaet kembali kekuatan lama dan merambah kantong-kantong suara baru seperti generasi milenial,” pungkasnya. (*)

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat