Tangkap Pelaku Pembunuhan di Siantar, Polisi Amankan Uang Tunai Rp6 Juta Lebih

Kapolres Siantar AKBP Boy Sutan Binagga Siregar, saat memperlihatkan pelaku,dalam konferensi pers, Sabtu (2/10/2021) sore. FOTO: Matius Gea/Lingkar.co
Kapolres Siantar AKBP Boy Sutan Binagga Siregar, saat memperlihatkan pelaku,dalam konferensi pers, Sabtu (2/10/2021) sore. FOTO: Matius Gea/Lingkar.co

SIANTAR, Lingkar.co – Polisi akhirnya menangkap pelaku pembunuhan Steven Theodore alias Owen (32), seorang anak pemilik toko besi Sama Jaya.

Pelaku ditangkap Tim Jahtanras Polres Siantar yang dipimpin Kanit Jatanras Ipda Moses Butar Butar, dekat Sopo Godang, Jalan Gereja, Kelurahan Toba, Kecamatan Siantar Selatan, Kota Siantar, Sabtu (2/10/2021) siang.

Saat ditangkap, pelaku sedang sambil memegang kresek mengenakan jaket warna hitam dan celana hitam.

Pelaku langsung digelandang ke dalam mobil untuk dibawa ke Mako Polres Siantar, guna pemeriksaan lebih lanjut.

Berdasarkan informasi, penangkapan pelaku setelah personel melakukan penyisiran pada berbagai tempat.

Kapolres Siantar, AKBP Boy Sutan Binanga Siregar, membenarkan penangkapan pelaku tersebut.

“Pelaku sudah kita amankan,” kata Kapolres, dalam konferensi pers, Sabtu (2/10/2021) sekira pukul 14.30 WIB, depan ruang Satuan Narkoba Polres Siantar.

Pelaku bernama Ali (52) warga Kota Aceh Provinsi Aceh .
Pelaku diamankan polisi tanpa ada perlawanan.

“Berdasarkan pengakuannya, pelaku merupakan warga Kota Aceh,” kata Kapolres.

Dari tangan pelaku, tim mengamankan tongkat besi, gunting, pisau dapur.

Selain itu, kata Kapolres, tim juga mengamankan uang tunai sebesar Rp6 Juta lebih dari kantong celana pelaku

Ia belum dapat memastikan bahwa pelaku adalah ODGJ (Orang dengan gangguan jiwa), seperti rumor yang beredar.

” Belum dapat sipastikan, ini dalam proses penyelidikan,” ucapnya.

MOTIF KARENA SAKIT HATI

AKBP Boy, mengatakan berdasarkan pengakuan pelaku bahwa ia nekat menghabisi nyawa korban karena sakit hati.

“Jadi untuk motif pelaku karena sakit hati. Dimana sebelumnya korban pernah menendang pelaku,” jelas Kapolres.

Terkait uang yang dimiliki pelaku, Kapolres menyebut pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait hal tersebut.

“Terkait dari mana uang tersebut diperoleh pelaku masih kita selidiki. Yang pastinya uang tersebut kita amankan dari pelaku,” ucapnya.

“Untuk pekerjaan pelaku mocok-mocok artinya tidak menetap atau bisa dikatakan gepeng,” sambung Kapolres.

Sebagaimana pemberitaan sebelumnya, Steven Theodore alias Owen (32) tewas bersimbah darah pada Sabtu (2/202/2021), sekira pukul 08.00 WIB.

Dalam rekaman CCTV, terlihat pelaku menghabisi nyawa korban dengan sebilah besi dengan panjang sekira 1 meter.

Saat itu, korban yang mengedarai sepeda motor baru tiba di toko sekaligus tempat tinggal, lewat pintu belakang.

Masih berdasarkan rekaman CCTV, ketika hendak membuka pintu, tiba-tiba korban didatangi oleh pelaku yang langsung memukulkan besi ke kepala korban.

Korban yang telah memiliki dua anak dua itu, sempat menangkis dengan tangan dan helm.

Namun, pelaku terus memukuli hingga mengenai kepala korban yang langsung pingsan.

Setelah korban jatuh tersungkur ke lantai, pelaku kembali melalukan pemukulan belasan kali secara membabi buta menggunakan besi.

Melihat korban sudah tidak bergerak dan sudah dalam keadaam berlumuran darah, pelaku pergi melarikan diri dari TKP.

Korban tewas dengan luka robek bagian kepala, dan luka robek pada pelipis mata sebelah kanan.

TEWAS USAI BELI SARAPAN

Sebagaimana pemberitaan sebelumnya, korban tewas bersimbah darah dengan luka robek bagian kepala, dan luka robek pada pelipis mata sebelah kanan.

Keluarga menemukan korban tewas depan pintu rumah bagian belakang, dekat sepeda motor milik korban.

Menurut keterangan keluarga korban di ruang Autopsi Jenazah RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar, saat kejadian korban sehabis pulang membeli sarapan pagi.

“Pas kejadian dia (korban) baru pulang beli sarapan lah ini,” ujar wanita beretnis Tionghoa kepada Lingkar.co, Sabtu (2/10/2021) sekira pukul 09.10 WIB

Sementara terduga pelaku seorang pria yang memiliki keterbelakangan mental atau ODGJ.

“Kalau pelakunya itu orang gila,” ujar keluarga korban yang enggan menyebutkan nama.

Hal tersebut juga dibenarkan saksi, yang pertama kali melihat kejadian.

“Dihajar orang gila,” kata Suherwin Koswara, yang merupakann tetangga korban.

Saksi juga menyebut saat kejadian, korban baru saja pulang ke rumah dari membeli sarapan pagi.*

Kontributor Sumut : Matius Gea

Editor : M. Rain Daling