Teknologi Digital Berkembang Pesat, Arwani Thomafi Ingatkan Hal ini

Webinar 'Ngobrol Bareng Legislator' yang terpusat dari Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (25/2/2023).. Foto: tangkap layar. Rifqi/Lingkar co

Lingkar.co – Anggota Komisi I DPR RI, Muhammad Arwani Thomafi, memperhatikan perkembangan teknologi digital yang luar biasa. Pengguna internet di Indonesia pun demikian luar biasa.

Bahkan jumlah pengguna internet bisa lebih banyak dari jumlah penduduk karena tidak sedikit orang yang memiliki lebih dari satu smartphone.

Oleh karena itu, ia mengingatkan hal-hal yang mesti dimengerti dalam mengakses media sosial, “Selektif dalam memilih dan membuat konten media sosial,” pesannya.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

Arwani menyampaikan hal itu dalam Webinar ‘Ngobrol Bareng Legislator’ yang terpusat dari Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (25/2/2023).

Webinar juga menghadirkan Ketua Sekolah Tinggi Islam Kendal, DR. KH. Ahmad Tantowi, MSI, MPd, dan pegiat media sosial asal Kendal, Abdul Syukur

Ada banyak konten keagamaan, katanya, karena itu pengguna internet harus bisa memilah dan memilih konten. Ia tekankan, adanya kejelasan refrensi yang dapat dipertanggungjawabkan, “Mengedepankan rasionalitas. Ilmunya harus dikedepankan,” ujarnya.

Png-20230831-120408-0000

Selain itu, Sekjend DPP PPP ini juga mengajak masyarakat untuk cerdas memahami aturan perundangan. Sebab, katanya, kesalahan di media sosial juga dapat diproses secara hukum.

Sejalan dengan hal itu, pemerintah juga telah memblokir situs-situs yang intoleran. Juga regulasi kegiatan melalui media sosial.

“Dakwah melalui perangkat media sosial sangat efektif. Bagaimana perangkat itu bisa benar-benar jadi ladang dakwah,” pesannya.

Sementara, Ahmad Tantowi sebagai narasumber kedua, memaparkan islam yang menjadi rahmat, menyejukkan alam. Sebab, Nabi Muhammad diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia.

Terkait literasi digital, ia mengingatkan tadisi literasi dalam Islam adalah untuk kepentingan ilmu pengetahuan.

Ia juga menilai, ada dampak positif dari pandemi Covid-19, yakni masyarakat menjadi terbiasa dengan teknologi. Sehingga, pada saat ini semakin banyak konten ngaji secara virtual.

Dalam sisi ekonomi, pasar online semakin merajai. Mulai dari produk di e-commerce sampai jasa. Bahkan ada juga yang menawarkan ta’aruf untuk perjodohan.

“Wisata religi saat ini juga banyak ditawarkan secara online,” ujarnya.

Ia juga menyoroti pembuat konten keagamaan pada berbagai platform media sosial semakin menjamur. Sehingga, masyarakat bisa mengaji kapan pun dan dimana pun.

Oleh karena itu, ia meminta mengoptimalkan segmen yang ada, baik untuk kepentingan dakwah maupun ekonomi, “Pasar muslim itu harus diberdayakan dengan baik,” ingatnya.

Sementara, Abdul Syukur, mengingatkan bahaya teknologi digital ini seperti hoaks yang beredar di media sosial. Kebohongan yang terus berulang akan diyakini sebagai kebenaran.

Ia menilai, akun tersebut sangat aktif menyebarkan konten hoaks, memecah belah bangsa ketimbang akun Islam yang rahmatan lil alamin.

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *