“Di Kendal, biaya SLF yang paling murah saja bisa mencapai Rp 10 hingga 15 juta. Untuk klinik, bisa sampai Rp 45 juta. Ini sangat memberatkan. Di daerah lain bahkan ada yang tidak mempersyaratkan SLF, atau mempersyaratkan tapi dengan biaya yang lebih ekonomis,” ungkap Ossa.
Untuk itu pihaknya berharap agar Pemkab Kendal nantinya dapat memberikan solusi konkret. Dengan demikian SLF tidak lagi menjadi syarat mutlak untuk fasilitas kesehatan berskala kecil.
“Untuk sekarang kami tetap harus mengurus SLF meski biayanya tinggi. Tapi kami berharap akan ada formulasi terbaik agar SLF tidak menjadi persyaratan, khususnya di bidang kesehatan,” pungkasnya. (*)
Penulis: Wahyudi
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat