Site icon Lingkar.co

Terima Semua Paslon Pilkada, Kiai Hanief Ismail Tegaskan NU Bukan Partai Politik

Rais Syuriah PCNU Kota Semarang, KH. Hanief Ismail saat menerima kunjungan pasangan calon Agustina-Iswar di PPRQ An Nasimiyyah pada Ahad (15/9/2024) pagi.

Rais Syuriah PCNU Kota Semarang, KH. Hanief Ismail saat menerima kunjungan pasangan calon Agustina-Iswar di PPRQ An Nasimiyyah pada Ahad (15/9/2024) pagi. Foto: Rifqi/Lingkar.co

Lingkar.co – Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang, KH Hanief Ismail mendengarkan bahwa Nahdlatul Ulama bukan sebuah partai politik. Oleh karena itu, NU menerima semua pasangan calon yang maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

“Kami sengaja mengundang semua pasangan calon untuk hadir dan silaturahmi dengan pengurus NU, yang kita hadirkan juga sama, semua pengurus MWCNU,” kata Kiai Hanief saat menerima kunjungan dari pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti dan Iswar Aminuddin.

“Jadi yang perlu diperhatikan itu ya Bu Agustin bahwa NU itu bukan partai politik. Kita tidak ambisi untuk memilih yang ini, ” ujarnya melanjutkan

Silaturahmi PCNU Kota Semarang dengan Agustina-Iswar berlangsung dengan meriah di Ponpes Raudlatul Qur’an (PPRQ) An Nasimiyyah, Semarang Barat, Kota Semarang pada Ahad (15/9/2024) pagi.

Kiai Hanif juga menyatakan hal sama saat menerima kunjungan pasangan calon Alamsyah Satyanegara (AS) Sukawijaya alias Yoyok Sukawi dengan Joko Santoso. Kendati demikian, ia mengakui bahwa kegiatan yang terlaksana hari ini lebih meriah daripada kunjungan Yoyok-Joss Sabtu (4/9/2014) kemarin

Pengasuh PPRQ An Nasimiyyah melanjutkan, momen hari ini lebih meriah dengan menggunakan sound system yang berbeda karena malam nanti akan ada kegiatan maulid nabi. “Bukan maksud saya membedakan karena memang kebetulan nanti malam ada maulidan,” ungkapnya.

Ia kembali menegaskan bahwa para pengurus PCNU dan Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) dari 16 kecamatan yang hadir bisa menilai sendiri Paslon Calon Kepala Daerah (Cakada) yang tepat untuk NU dan warga kota Semarang. “Yang jelas NU bukan partai, tapi warga NU banyak yang di partai,” terangnya.

Ia lantas menyebut beberapa partai politik yang menjadi labuhan kader NU, termasuk PDI Perjuangan. “Yang di PKB ada, di PDIP juga ada, kemarin kader NU yang kesini dari Gerindra,” lanjutnya.

“Kalau milih Bu Agustin ya monggo tapi jangan berbenturan dengan yang lain Pak Joko (Joko Santoso) itu juga pengurus di MWCNU Semarang Utara,” urainya.

Sebelumnya, Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Semarang, Dr. KH. Anasom MHum mengungkapkan acara hari ini berbeda dari Pilkada sebelumnya yang menerima semua Paslon di kantor PCNU, kegiatan kali ini digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Raudlatul Qur’an An Nasimiyyah, Jl. Puspanjolo Selatan, Semarang Barat. “Kali ini kami terima semua calon di pondoknya Rois Syuriah,” ungkapnya.

Anasom pun mengingatkan NU berbeda dengan organisasi yang lain, orang sering membandingkan dengan Muhammadiyah padahal karakter manajemennya berbeda, terutama pasca khittah Nahdlatul Ulama yang menegaskan bahwa NU netral. “Sesuai dengan khittah, warga NU itu menyebar kemana-mana,” paparnya. (*)

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat

Exit mobile version