Lingkar.co – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) melalui Pusat Krisis Kesehatan memberikan pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) kepada Forum Relawan (Forel) Grogol, Kabupaten Sukoharjo.
Kegiatan tersebut merupakan upaya peningkatan ketahanan kesehatan dan kesiapsiagaan serta kemampuan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat medis sesuai dengan Undang undang Kesehatan No. 17 tahun 2023.
“Ini tugas dan “tanggungjawab” kami sebagai kepanjangan tangan dari kementrian kesehatan agar “masyarakat jawa tengah” dan para relawan memiliki keterampilan sebagaimana aturan pertolongan pertama,” kata Koordinator Pelaksana Pusat Krisis Kesehatan Regional Jawa Tengah, Harris Kurniawan dalam keterangan persnya, Sabtu (7/9/2024).
Ia lantas menjelaskan, Pusat Krisis Kesehatan merupakan unsur pendukung yang berada di bawah tanggung jawab menteri kesehatan. Ia tegaskan bahwa pihaknya mempunyai tugas melaksanakan penanggulangan krisis kesehatan guna mendekatkan dan mempercepat pemberian dukungan bantuan kesehatan secara terkoordinasi pada kejadian krisis kesehatan.
“Karena itu organisasi kami dari tingkat usat membentuk regionalisasi. Saat ini Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI memiliki 11 regional salah satunya regional Jawa Tengah,” paparnya.
Ia bilang, Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI regional Jawa Tengah berkedudukan di kota Semarang dengan wilayah kerja di provinsi Jawa Tengah dan provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Lebih lanjut ia menjelaskan, kegiatan yang berlangsung di pendopo Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo berbentuk pelatihan yang sederhana. “Ini pelatihan yang sederhana. Jadi aplikatif sifatnya, tidak seperti pelatihan yang membutuhkan kurikulum dan waktu yang panjang,” jelasnya.
Apalagi, lanjutnya, pelatihan tersebut ikut dalam rangkaian kegiatan water rescue (penyelamatan di air). “Ada 125 peserta pelatihan yang berasal dari berbagai organisasi dan komunitas relawan se-kecematan Grogol, tentunya ini sangat penting bagi para relawan,” katanya.
Ia pun menyampaikan kepada peserta tentang pentingnya partisipasi masyarakat, pembinaan dan pengawasan dalam program ketahanan kesehatan. “Harapan kami, semua peserta latih juga bisa menyampaikan kepada masyarakat tentang pentingnya memahami pertolongan pertama dan keterampilan BHD. Jadi tidak asal semangat membantu untuk menolong, tapi juga punya ilmu tentang pertolongan pertama yang sifatnya medis dasar,” urainya.
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps