Vaksinasi Berbayar Dibatalkan, Kimia Farma Jateng: Kami Ikut Arahan Pusat

Business Manager Kimia Farma Jateng 1, Firdaus Sitepu. FOTO: Dinda Rahmasari Tunggal Sukma/Lingkar.co
Business Manager Kimia Farma Jateng 1, Firdaus Sitepu. FOTO: Dinda Rahmasari Tunggal Sukma/Lingkar.co

SEMARANG, Lingkar.co – Setelah mengalami penundaan, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), resmi membatalkan vaksinasi Covid-19 berbayar bagi individu yang rencananya disalurkan melalui Kimia Farma.

Menanggapi hal tersebut, Business Manager Kimia Farma Jateng 1, Firdaus Sitepu, membenarkan pembatalan vaksinasi berbayar yang sebelumnya Kimia Farma sebagai penyedianya.

Ia pun mengatakan, pihaknya akan mengikuti aturan yang telah menjadi keputusan Presiden Jokowi.

“Secara umum kita tidak akan mungkin keluar dari ketetapan pemerintah pusat,” kata Firdaus, kepada Lingkar.co, Sabtu (17/7/2021).

Terkait 10 warga yang telah mendaftar vaksinasi berbayar pada Senin (12/7/2021), Firdaus mengatakan kesepuluh orang itu hanya sebatas registrasi, dan belum ada yang melakukan pembayaran.

“Jadi belum ada yang bayar. Para peserta ini baru booking,” kata Firdaus.

Baca Juga:
Warga Yogya Antusias Ikuti Vaksinasi Massal

MENUNGGU ARAHAN LANJUTAN SOAL VAKSIN

Sebelumnya, kata Firdaus, vaksinasi berbayar di Kota Semarang akan dilakukan oleh Farma Citarum. Hal ini karena lokasi yang memenuhi persyaratan fasilitas kesehatan (faskes) dalam menyelenggarakan vaksinasi berbayar.

Pihaknya juga telah melakukan persiapan, mulai dari infrastruktur hingga menyediakan tenaga kesehatan (nakes) yang tersertifikasi. Selain itu, vaksin juga sudah tiba di lokasi sejak Sabtu (10/7/2021) lalu.

Dengan adanya pembatalan ini, Firdaus, mengungkapkan masih menunggu arahan selanjutnya, terkait stok vaksin yang sudah ada.

“Kami tunggu arahan selanjutnya bagaimana untuk vaksin yang sudah ada terlanjur sampai di Semarang,” ujarnya.

Firdaus mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk memanfaatkan vaksinasi gratis yang sudah disediakan pemerintah.

Ia terus mendukung percepatan vaksinasi untuk menekan angka penyebaran Covid-19.

“Kalau ada yang gratis ya pakai yang gratis. Kalau ada fasilitas dari perusahaan, ikuti saja. Sebisa mungkin lakukan vaksinasi segera.” pungkasnya.

PRESIDEN BATALKAN VAKSINASI BERBAYAR

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah mengambil keputusan untuk membatalkan vaksin Covid-19 berbayar bagi individu.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, di Istana Negara, Jakarta, melalui kanal youtube Sekretariat Presiden, Jumat (16/7/2021).

“Setelah mendapatkan masukan dan juga respons dari masyarakat, Presiden telah memberikan arahan dengan tegas untuk vaksin berbayar yang rencananya penyalurannya melalui Kimia Farma semuanya batal,” tegas Seskab Pramono.

Dengan demikian, seluruh vaksinasi akan tetap menggunakan mekanisme seperti yang telah berjalan saat ini, yakni gratis bagi seluruh masyarakat.

“Semua vaksin tetap dengan mekanismenya, yakni gratis seperti Bapak Presiden sampaikan sebelumnya,” ujarnya.

Terkait Vaksinasi Gotong Royong, Seskab Pramono, mengatakan bahwa mekanismenya tetap melalui perusahaan yang akan menanggung seluruh biaya vaksinasi bagi karyawannya.

“Sehingga dengan demikian mekanisme untuk seluruh vaksin, baik itu yang gotong royong maupun yang sekarang mekanisme sudah berjalan tanpa biaya (gratis) oleh pemerintah,” ungkapnya. *

Penulis : Dinda Rahmasari Tunggal Sukma
Editor : M. Rain Daling