Viral! Pegawai Pemkot Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Camat Semarang Tengah : Saya Minta Maaf

Ilustrasi Pegawai Pemkot Semarang diduga lakukan pelecehan seksual. (dok Istimewa)
Ilustrasi Pegawai Pemkot Semarang diduga lakukan pelecehan seksual. (dok Istimewa)

Lingkar.co – Camat Semarang Tengah, Aniceto Magno Da Silva atau yang akrab disapa Amoy, menyampaikan pernyataan tegas terkait dugaan kasus pelecehan seksual yang melibatkan seorang staf kelurahan di wilayahnya.

Ia menyampaikan permohonan maaf kepada korban atas dugaan perbuatan bawahannya yang kini tengah menjadi sorotan publik setelah video pengakuan korban viral di media sosial.

“Saya sudah memanggil yang bersangkutan, inisial A, untuk dimintai klarifikasi. Dia membantah tuduhan itu. Namun karena ada pihak yang merasa menjadi korban, saya juga mengundang korban bersama kakaknya agar bisa didengarkan keterangannya secara langsung,” ujar Amoy saat dikonfirmasi pada Senin (7/7/2025).

Amoy menegaskan bahwa dirinya tidak akan mentoleransi tindakan pelecehan seksual dalam bentuk apa pun. Ia mengaku kecewa dengan dugaan yang melibatkan stafnya tersebut.

“Sebagai pimpinan, saya tentu jengkel. Tapi yang utama, saya ingin menyampaikan permintaan maaf kepada korban. Saya benar-benar minta maaf atas dugaan tindakan yang dilakukan staf saya,” tuturnya.

Sebelumnya, sebuah video pengakuan seorang perempuan berusia 19 tahun berinisial U menjadi viral usai diunggah oleh akun Instagram @dinaskegelapan_kotasemarang pada Minggu malam (6/7/2025).

Dalam video berdurasi sekitar dua menit itu, U mengaku menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang pegawai Pemerintah Kota Semarang.

U menjelaskan bahwa pertemuan awal dengan pelaku terjadi di sebuah kafe di kawasan Singosari, Kota Semarang. Ia mengenal pelaku melalui aplikasi kencan Omi dan sempat pergi karaoke bersama pelaku dan dua orang lainnya. Namun, dalam perjalanan menggunakan mobil dinas menuju tempat karaoke, U mengaku mulai mendapatkan perlakuan tak pantas. Dugaan pelecehan pun disebut berlanjut di ruang karaoke.

“Dia malah marah-marah, katanya sudah ngasih semuanya ke aku, padahal aku nggak minta. Aku akhirnya melarikan diri ke toilet, tapi kemudian temanku jadi korban selanjutnya,” ungkap U dalam video tersebut.

Identitas pelaku diketahui merupakan staf sekretariat di salah satu kelurahan di wilayah Kecamatan Semarang Tengah. Meski pihak terduga membantah, kasus ini menuai reaksi luas dari masyarakat dan terus menjadi perhatian publik. ***