Lingkar.co – Lahirnya Jam’iyyah Ahluth Thoriqoh Mu’tabaroh (JATMA) Aswaja viral di berbagai platform media sosial. Warganet dari berbagai latar belakang pun silang pendapat dengan keputusan Habib Muhammad Luthfi bin Yahya yang mendirikan organisasi tarekat baru pasca lengser dari Jam’iyyah Ahluth Thoriqoh Mu’tabaroh An-Nahdliyyah (JATMAN).
Menanggapi hal itu, Sekretaris Umum JATMAN, DR. KH. Ali Abdillah, MA kepada redaksi Lingkar.co menegaskan bahwa pihaknya saat ini hanya fokus mengembangkan organisasi sebagai badan otonom (Banom) Nahdlatul Ulama (NU).
“Sikap kita fokus pada Jatman sebagai banom PBNU,” kata Ali saat dikonfirmasi melalui aplikasi perpesanan WhatsApp pada Jumat (2/5/2025).
Terkait adanya organisasi baru yang didirikan oleh Habib Luthfi, ia kembali menegaskan bahwa warga NU pada umumnya menaati keputusan yang diambil bersama pengurus besar Nahdlatul Ulama (PBNU). “Pengurus NU dan warga NU pasti sudah paham akan tetap istiqamah berkhidmah dengan JATMAN sebagai Banom PBNU,” tandasnya.
Dirinya juga enggan menanggapi opini publik yang menyebut bahwa Habib Luthfi dianggap membangkang dan bahkan keluar dari NU, dirinya kembali menyatakan fokus JATMAN pada program pembinaan di internal organisasi JATMAN. “Jatman akan fokus pada program-program pembinaan mental dan spiritual warga nahdliyin,” tandasnya.
Sebagai informasi, masa khidmat kepengurusan Banom NU yang menaungi para penganut tarekat ini telah berakhir Januari 2023 lalu. PBNU telah mengumpulkan Idaroh Wustho (kepengurusan tingkat wilayah atau provinsi) dan Idaroh Aliyah (kepengurusan tingkat pusat atau nasional) yang diwakili oleh Sekretaris Jenderal JATMAN KH Mashudi. Pertemuan tersebut menghasilkan keputusan bahwa kongres JATMAN difasilitasi oleh PBNU.
Kongres Jatman ke-13 berlangsung pada akhir tahun 2024 di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah telah menetapkan Mudir ‘Ali: Prof Dr KH Ali Masykur Musa, SH, M.Si, M.Hum terpilih sebagai Mudir ‘Ali JATMAN 2024-2029 dan KH Achmad Chalwani Nawawi terpilih sebagai Rais Aliy.
Pasca kongres, pemilihan pengurus dilakukan oleh tim formatur yang menentukan kepengurusan pada empat kriteria utama. Pertama, kepengurusan mencerminkan keulamaan dengan kualifikasi sesuai kemuktabaran JATMAN. Kedua, komposisi pengurus mengakomodasi keluarga pendiri JATMAN, dengan keterwakilan pesantren besar seperti Pesantren Mranggen, Berjan, Krapyak, Giri Kusumo, Popongan. Bahkan juga mengakomodir jaringan tarekat dari Sumatra dan Kalimantan. Ketiga, keanggotaan majelis mustafat diisi oleh kiai sepuh yang memiliki kedalaman ilmu agama. “Postur ini mencerminkan kolaborasi yang solid dan kualifikasi yang tinggi.
Idaroh Aliyah JATMAN saat ini telah menerima Surat Keputusan (SK) dari PBNU dengan Nomor 3504/PB.01/A.II.01.33/99/01/2025. SK ini diserahkan Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni kepada Mudir ‘Ali Idarah Aliyah JATMAN KH Ali Masykur Musa.
SK ini ditandatangani oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Katib Aam PBNU KH Akhmad Said Asrori, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, dan Sekretaris Jenderal PBNU H Saifullah Yusuf. ***
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat