Site icon Lingkar.co

Wabup Benny Protes ke Gubernur Ahmad Luthfi, Minta Normalisasi Sungai untuk Atasi Banjir di Kendal

Wakil Bupati Kendal Benny Karnadi. Foto: Yoedhi /Lingkar.co

Wakil Bupati Kendal Benny Karnadi. Foto: Yoedhi /Lingkar.co

Lingkar.co – Wakil Bupati Kendal, Benny Karnadi, melayangkan protes keras kepada Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, terkait belum adanya penanganan normalisasi sungai-sungai yang mengalami sedimentasi tinggi di wilayah Kendal. Salah satu yang menjadi sorotan adalah Kali Aji di Kecamatan Kaliwungu, yang diduga menjadi penyebab banjir di Pasar Gladag, Selasa (28/10/2025) lalu.

Menurut Benny, banyak sungai di Kendal yang kondisinya semakin dangkal akibat sedimentasi, namun hingga kini belum dilakukan pengerukan atau normalisasi. Padahal, kewenangan pengelolaan sungai tersebut berada di bawah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

“Kami sudah berulang kali menyampaikan kondisi ini, tapi sampai sekarang belum ada tindakan nyata dari provinsi. Salah satunya di Kali Aji yang sudah sangat dangkal dan butuh segera dinormalisasi,” tegas Benny saat meninjau lokasi banjir bersama Kapolres Kendal di Pasar Gladag, Rabu (29/10/2025).

Hujan deras yang mengguyur wilayah Kendal pada Selasa malam menyebabkan air dari Kali Aji meluap dan masuk ke pemukiman warga serta area pasar. Ketinggian air mencapai lutut orang dewasa dan membuat aktivitas perdagangan lumpuh sementara.

Benny menjelaskan, berdasarkan hasil peninjauan di lapangan, posisi sungai yang lebih tinggi dari area pasar memperparah limpasan air. Selain itu, kondisi sedimentasi di dasar sungai membuat aliran air tidak lancar.

“Kami sudah konfirmasi ke dinas terkait, dan ternyata pengerukan belum dilakukan karena alasan adanya kabel listrik dan telepon di sepanjang bantaran sungai, sehingga alat berat sulit masuk. Namun, seharusnya hal ini bisa dicarikan solusi, bukan dijadikan alasan,” ujar Benny.

Ia berharap Gubernur Jawa Tengah segera menginstruksikan dinas terkait untuk melakukan pengerukan dan normalisasi sungai-sungai di Kendal, termasuk Kali Bodri yang juga memiliki beberapa titik tanggul kritis.

“Kalau tidak segera dilakukan normalisasi, maka banjir seperti ini akan terus berulang, dan yang kasihan adalah para pedagang serta masyarakat di sekitar Kali Aji,” pungkasnya. (*)

Penulis: Yoedhi W

Exit mobile version