SEMARANG, Lingkar.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang membuka peluang kepada pihak yang berminat membangun aset milik Pemkot Semarang. terutama pada area publik.
Tindakan tersebut diambil lantaran sejumlah pembangunan pada tahun 2020 tertunda akibat anggaran pembangunan dialihkan ke anggaran penanganan Covid-19.
Menginjak tahun 2021, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menekankan komitmennya untuk kembali mengejar pembangunan di Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah.
“Nah, saya membuka pintu, sepanjang itu sesuai aturan, sesuai asas, mudah-mudahan di tahun ini bisa ada beberapa titik lagi yang bisa dikembangkan. Yang kemarin sudah berdiskusi lisan misalnya untuk taman Madukoro,” ungkapnya.
Menurut Hendi, dengan adanya partisipasi dari pihak swasta, maka beban anggaran pembangunan Pemerintah Kota Semarang bisa diringankan. Sehingga, bisa dialihkan pada pembangunan lain yang lebih prioritas.
Selain itu, ia mengupayakan, pembangunan tetap berjalan dengan membuat skala prioritas yang lebih mengerucut hingga memaksimalkan pola pembangunan dengan sistem swakelola.
“Kita mencoba menawarkan aset-aset milik Pemkot, untuk kemudian bisa dikerjasamakan dengan pihak ketiga. Untuk kegiatan investasi, boleh, ada model BOT (Build Operate Transfer) atau model sewa. Kemudian, untuk program CSR, misalnya seperti pada taman di Jalan Menteri Supeno, juga di Jalan Pierre Tendean, juga boleh,” tutup Hendi. (ris/aji)
Sumber: Koran Lingkar Jateng
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps