Wamer Sintia Tidak Menyangka Bisa Haji Tahun Ini Bersama Ibundanya

Wamer Sintia haji bersama ibunda. Foto: dokumentasi
Wamer Sintia haji bersama ibunda. Foto: dokumentasi

Lingkar.co – Wamer Sintia (25 tahun), jemaah haji asal Pasaman Barat, Sumatra Barat tidak pernah menyangka dirinya bisa haji di tanah 2025 ini. Ia berangkat bersama sang bunda, Meri Kartika (49 tahun). Rasanya tentu bahagia, bisa berangkat ke Tanah Suci bersama ibunda tercinta.

Ia tidak mampu menyembunyikan kebahagiaan bisa menyempurnakan rukun Islam dengan menunaikan haji, rukun Islam yang kelima. Namun di balik kebahagiaa dara yang akrab disapa Sintia ini, tersimpan duka yang mendalam. Sebab dirinya berhaji karena menggantikan ayahanda meninggal dunia pada tahun 2024.

Menurut rencana, ayah dan ibunya akan haji bersama. Maka dari itu kedua orang tua Sintia mendaftar haji pada tahun 2012. “Pada 2012, ayah dan ibu daftar haji bareng. Rencananya pasti bisa berangkat bersama tahun ini. Namun takdir Allah berkata lain, karena sakit, ayah meninggal dunia pada tahun 2024 lalu,” ungkapnya sambil menahan air mata kesedihan sebagaimana diwartakan oleh laman resmi kementerian agama.

Sintia merupakan anak tertua dari tiga bersaudara. Ia pada akhirnya yang didapuk menjadi pendamping orang tua dengan sistem pelimpahan porsi haji untuk menggantikan ayahnya yang telah menghada Sang Pencipta seluruh semesta. “Rasanya senang dan sama sekali tidak menyangka sebelumnya, bisa mendampingi Mama. Tapi sebenarnya sedih juga, karena seharusnya yang berangkat adalah papa, yang udah wafat duluan,” ucapnya dikutip dari laman kemenag pada hari Rabu (21/5/2025)

Sintia bilang, dirinya menunaikan ibadah haji bersama dengan kloter sesuai dengan arahan Ketua Kloter. Sintia yang lulusan Fakultas Kedokteran di salah satu Universitas di Padang ini akan mendoakan yang terbaik untuk sang Papa.

“Doa yang terbaik untuk Papa saya, semoga mendapatkan ampunan dari Allah swt, tempat terbaik di sisi Allah Swt. Juga doa yang terbaik untuk keluarga,” ucapnya.

Meri juga akan mendoakan suami dan anak-anaknya. “Doa terbaik untuk suami saya. Dan juga anak-anak saya semoga sukses dunia-akhirat,” ungkapnya.

Terkait dengan pelayanan, Sintia maupun Meri mengapresiasi dan mengaku senang atas pelayanan haji. Ia mengaku dapat pelayanan yang baik sejak di Embarkasi hingga di tanah suci. “Petugasnya melayani dengan baik. Apabila kami tidak tahu, kami diberi petunjuk, bahkan diantarkan ke tujuan,” kata Sintia.

Keduanya juga puas akan layanan katering di Embarkasi an tanah suci. “Makanannya enak-enak, tidak ada masalah,” katanya. (*)

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat