Warga Karangayu Cepiring Meriahkan HUT ke-80 RI dengan Lomba Gogoh Lele

Suasana lomba gogoh lele di Karangayu Cepiring Kendal. Foto: Yoedhi/Lingkar.co
Suasana lomba gogoh lele di Karangayu Cepiring Kendal. Foto: Yoedhi/Lingkar.co

Lingkar.co – Dalam rangka menyemarakkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia, warga RT 3/RW 2 Desa Karangayu, Kecamatan Cepiring, Kendal, menggelar lomba unik yang penuh gelak tawa, yaitu gogoh lele atau menangkap ikan lele dengan tangan kosong.

Sebanyak 30 kilogram lele hidup ditaburkan panitia ke sungai irigasi sepanjang 50 meter yang sebelumnya telah dibersihkan. Ratusan warga, mulai dari anak-anak hingga orang tua, langsung turun ke sungai untuk berburu ikan licin tersebut. Aturannya sederhana: peserta tidak boleh menggunakan alat bantu apa pun, baik ember, jaring, maupun kain. Semua lele harus ditangkap dengan tangan kosong.

Ketua RT 3, Sukadi, mengatakan lomba ini sudah menjadi tradisi dan rutin digelar hampir setiap tahun, meski hanya untuk warga RT 3/RW 2. “Selain memeriahkan HUT RI, kami ingin menguatkan kebersamaan antarwarga,” ujarnya. Ia menambahkan, rangkaian acara sebelumnya juga diisi dengan lomba jalan sehat, pawai, dan pengajian umum.

Suasana lomba berlangsung meriah dan penuh canda tawa. Banyak peserta kesulitan menangkap lele yang lincah dan licin. Wawan, salah satu warga, berhasil mendapatkan 10 ekor lele hanya dalam waktu 30 menit. “Susah memang, lelenya licin dan banyak yang rebutan. Tapi seru sekali,” katanya.

Sukadi menjelaskan, lomba digelar dalam dua sesi. Setiap sesi berlangsung satu jam, dengan jeda istirahat sebentar sebelum peserta kembali turun ke sungai. Warga yang ingin ikut cukup mendaftar gratis kepada panitia.

Peserta lain, Mala, hanya berhasil membawa pulang tiga ekor lele. Meski begitu, ia mengaku senang bisa ikut serta. “Rasanya menantang dan menyenangkan. Ada kebersamaan antarwarga. Mudah-mudahan tahun depan bisa diadakan lagi dengan jumlah lele yang lebih banyak,” ungkapnya.

Hal senada juga diutarakan Wawan. Menurutnya, karena jumlah ikan terbatas dan peserta ratusan orang, banyak yang kesulitan menangkap. “Rebutan, susah ditangkap. Tapi alhamdulillah masih dapat delapan ekor,” ujarnya.

Panitia menyiapkan hadiah berupa peralatan dapur untuk peserta dengan tangkapan terbanyak. Namun begitu, semua peserta diperbolehkan membawa pulang hasil tangkapannya masing-masing.

Lomba gogoh lele ini tidak hanya menjadi hiburan rakyat, tetapi juga mempererat persaudaraan antarwarga sekaligus menambah semarak perayaan kemerdekaan di Desa Karangayu Cepiring. (*)

Penulis: Yoedhi W