Site icon Lingkar.co

Warga Karangayu Cepiring Resah, Diteror Orderan Fiktif Tiap Hari

Warga Karangayu Cepiring Resah, Diteror Orderan Fiktif Tiap Hari. Foto: Wahyudi/Lingkar.co

Lingkar.co – Supriyono bersama keluarga, warga Kampung Kendayaan Desa Karangayu, Kecamatan Cepiring, Kendal, Jawa Tengah ini resah lantaran setiap hari mendapat teror orderan fiktif, yang dialamatkan di rumahnya.

Menurutnya, hampir setiap hari ada kiriman, baik barang maupun jasa angkutan. Padahal ia tidak pernah dipesan.

Orderan fiktif ini sudah terjadi sejak awal september silam. Puncaknya pada Minggu (15/10/2023) malam, sebanyak 28 mobil rental dan ojek online, secara bersamaan datang ke rumahnya.

Sejumlah pengemudi mobil rental dan taksi online mendatangi rumah Supriyono untuk meminta penjelasan terkait order armada. Para sopir ini tertipu orderan fiktif yang dialamatkan rumah Supriyono.

Supriyono dan anaknya Syahrul Maulana mengungkapkan, banyak kiriman barang ke rumahnya, padahal tidak pernah memesan apapun. Orderan kiriman barang tersebut, hampir setiap hari datang dan membuatnya resah juga takut.

Menurutnya, orderan tersebut memang atas nama anaknya, Syahrul Maulana dan alamatnya juga tepat. Pemesan menggunakan nama dan alamat anaknya, namun nomor telepon yang memesan bukan milik syahrul maulana.

Ia mengungkapkan, order tersebut melalui telepon dan pesan whatsapp. Namun nomor yang memesan tidak pernah menjawab panggilan, dan hanya mengarahkan untuk mengirim barang dengan pesan saja.

Ia lantas menyebut orderan fiktif yang sudah datang Antara lain; buah anggur dari Purbalingga sebanyak satu pick up, mebel dari Jepara, barang material dari Batang, serta makanan yang dipesan dengan sistem bayar ketika barang tiba di tempat atau COD.

“Saya itu gak merasa pesan, namun hampir tiap hari ada barang datang. Nama dan alamatnya benar saya, namun saya tidak pernah merasa pesan. Awalnya saya bayar, namun kok tiap hari ada kiriman, akhirnya saya tolak,” kata Supriyono ditemui di kediamannya, Selasa (17/10/23)

Senada, Syahrul Maulana juga mengaku tidak pernah memesan barang apapun selama ini. Dirinya juga tidak tahu siapa yang memesan sejumlah barang untuk diantar ke rumahnya.

“Pesanan pertama melalui grab dari Indomaret, saya juga kaget, saya gak pernah pesan kok ada kiriman. Itu pertama pesanan datang tanggal 4 Maret 2023. Selanjutnya ada TV, mebeler meja kursi, kasur, pada datang. Padahal saya tidak pernah pesan, namun alamatnya betul, nama dan rumah saya,” urainya.

Ia dan keluarga mengaku resah, dan tidak bisa nyaman dengan banyaknya teror orderan fiktif. Ia juga tidak mengetahui persis, siapa yang memesan sejumlah barang tersebut untuk dikirim ke rumahnya.

Rencananya ia dan keluarga akan melaporkan teror orderan fiktif ini ke kepolisian agar segera ditindaklanjuti. (*)

Penulis: Wahyudi
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat

Exit mobile version