Lingkar.co – Warga kecewa pasar murah yang diadakan oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal.
Pasalnya, Aparatur Sipil Negara (ASN) juga boleh membeli bazar murah.
Salah satunya, yang digelar di Balai Desa Brangsong, Kecamatan Brangsong, Kendal beberapa kemarin.
Warga kecewa tidak adanya aturan batasan pembelian dan siapapun boleh beli.
Karena itu, ASN pun banyak yang membeli beras murah.
Sementara, barang yang dijual jumlahnya sangat terbatas.
Akibatnya, banyak warga yang tidak kebagian sembako murah.
Salah satunya, Sri Nur Wahyuni. Padahal, rumahnya cukup jauh dari Balai Desa Brangsong.
Bahkan, ia sudah berusaha datang ke loasi pagi, meskipun bazar digelad pada siang hari.
“Saya sangat kecewa, datang di pasar murah tujuanya untuk beli beras dan minyak goreng, namun sampai di sini sudah habis terjual. Kalau bisa, diadakan lagi, sebab warga sangat membutuhkan beras dan minyak goreng,” katanya kepada Lingkar.co, Jum’at (3/3/2023).
“Sebab selisihnya agak lumayan kalau dibanding dengan harga di pasar atau di toko,” bebermya.
Seperti halnya Sri, warga lain, Khamidah juga terpaksa harus gigit jari karena tak bisa mendapat yang ia ingin beli.
Ia datang dari rumahnya dengan cara jalan kaki dengan tujuan membeli sembako murah.
Namun, setibanya di lokasi bazar, beras murah yang ia idamkan sudah habis diserbu pembeli.
Ia pun kecewa sebab harga beras di pasar masih tinggi.
“Saya dari rumah jalan kaki sampai di sini sudah habis berasnya. Adanya beras premium, yang harganya mahal, selisih Rp 2000 dari harga pasar,” gerutunya.
Menurutnya, beras menjadi sasaran utama masyarakat datang ke bazar murah tersebut.
Ia jelaskan, harga beras premium harga di pasaran Rp 66.000, sementara di bazar Rp 62.000 per lima kilogram.
Sedangkan harga beras C4 di luar bazar Rp 11.500 per kilogram, sementara di pasar murah hanya Rp 8.000 per kilogram.
Untuk itu, warga berharap pasar murah yang sangat dinanti masyarakat kecil, bisa digelar kembali minimal dua pekan sekali dengan aturan yang jelas untuk meringankan beban masyarakat yang tidak mampu.
Bila perlu, penjualan dengan kupon dan telah terdata terlebih dahulu. Sehingga jelas siapa saja warga yang terbantu.
Sementara, Kepala Desa Brangsong, Muhammad Asnawo mengaku hanya sebatas menjadi tempat bazar, “Pasar murah ini diselenggarakan oleh Dinas Pertanin dan Pangan Kabupaten Kendal,” katanya.
“Kami hanya ketempatan, kebetulan masyarakat Brangsong saat ini juga sangat membutuhkan, dan harga yang dijual di sini dibawah harga pasar,” sambungnya.
Ia pun berharap, bazar pangan murah bisa membantu warganya untuk memenuhi kebutuhan harian, terutama dari kalangan yang tidak mampu. (*)
Penulis: Wahyudi
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps
Respon (1)