Waspada Diabetes Anak, Anggota DPRD Blora Imbau Masyarakat Terapkan Pola Hidup Sehat

Achlif Nugroho Widi Utomo pada sebuah kesempatan di salah satu sekolah. Foto : Lilik Yuliantoro/Lingkar.co

Lingkar.co – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blora, Achlif Nugroho Widi Utomo meminta masyarakat mewaspadai diabetes melitus pada anak.

Karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk waspada diabetes melitus pada anak dan menerapkan pola hidup sehat

“Kami mengimbau kepada orang tua agar memantau dan ikut menjaga pola hidup pada anak (Termasuk pola asuh dan pola makan). Memberikan makanan seimbang dan memiliki nilai gizi yang baik,” ucapnya kamis (23/02/2023).

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

Sejalan dengan hal tersebut, Aclif berpesan kepada para orang tua untuk tidak memanjakan anak dengan makanan yang mengandung pemanis.

“Tidak terlalu memanjakan anak dengan makan-makanan kekinian yang banyak mengandung pemanis buatan dan pengawet,” ungkapnya.

Selain menyoroti kasus diabetes pada anak, dirinya juga meminta masyarakat agar membatasi penggunaan Gadget pada anak-anak.

Png-20230831-120408-0000

“Mengurangi penggunaan gadget pada anak, serta mengajak anak lebih aktif menggerakkan motoriknya untuk menjaga kestabilan pola hidup dan kesehatan pada anak,” pesannya.

Diwartakan Lingkar.co sebelumnya, Dinkes Blora melalui RSUD dr. R Soetijono, dr Ivan Veriswan, SpA, menerangkan, gejala daibetes pada anak biasanya hampir mirip dengan orang dewasa, yang utama gejala klasik.

“Dimana anak merasa haus, sering ingin kencing, mengompol dan sering ganti popok dan yang ketiga senang makan. Itu gejala klasiknya,” ucapnya.

Ia katakan, diabetes anak terjadi karena adanya gangguan fungsi pankreas yang membuatnya tidak mampu menghasilkan insulin yang cukup. Selain itu, biasanya karena kelainan bawaan

Berbeda dengan diabetes tipe 2 yang biasanya dialami oleh orang dewasa, diabetes anak atau diabetes tipe 1 bisa dialami oleh siapa pun. Umumnya terjadi pada anak usia 7-12 tahun.

Bahkan, anak yang mengidap penyakit ini harus bergantung pada insulin, yang disuntikkan dari luar setiap hari, untuk mengontrol kadar gula darah.

“Gambaran klinis diabetes pada anak yaitu klasik yang sering ditemui dengan gejala banyak makan dan minum serta sering kencing,” ungkapnya

“Yang kedua adalah silent diabetes, jarang ditemui dan biasanya diketahui saat pemeriksaan sebelum operasi. Yang ketiga dan berbahaya, bisa menyebabkan kematian adalah ketoasidosis diabetik,” lanjutnya.

“Kami imbau agar orang tua mengenali gejalanya, bila ada keluhan yang menyerupai tanda kencing manis, harap segera diobati, karena sering pasien terlambat datang dan sudah dalam kondisi berat,” tandasnya. (*)

Penulis: Lilik Yuliantoro
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *