227 Wisudawan IAI An-Nawawi Diminta Ikut Kawal Tranformasi Digital

Institut Agama Islam An-Nawawi (IAIAN) Purworejo saat menggelar prosesi wisuda di Ganecca Convention Hall Purworejo. (dok Lukman)
Institut Agama Islam An-Nawawi (IAIAN) Purworejo saat menggelar prosesi wisuda di Ganecca Convention Hall Purworejo. (dok Lukman)

Lingkar.co – Dunia pesantren kerap diasosiasikan sebagai kelompok masyarakat tradisional yang gagap terhadap perkembangan zaman dan teknologi digital. Menghadapi perkembangan zaman, intelektual pesantren sangat dibutuhkan dalam mengawal tranformasi.


Hal itu diungkapkan Rektor Institut Agama Islam An-Nawawi (IAIAN) Purworejo, Hj. Ashfa Khoirun Nisa’, M.S.I., pada Sidang Senat Terbuka dalam wisuda yang diikuti 227 Wisudawan. Kegiatan ini berlangsung di Ganecca Convention Hall, kemarin.


Dikatakannya, transformasi digital bukan sekadar soal teknologi. Ini tentang bagaimana ilmu diproduksi, disebarkan, dan dipraktikkan dalam kehidupan. Namun, teknologi hanyalah sebagai alat. Tanpa nilai, teknologi bisa menjadi pisau bermata dua.


“Maka, tugas kita adalah memastikan bahwa nilai-nilai pesantren yang berbasiskan keikhlasan, kejujuran, kesederhanaan, adab, dan cinta ilmu tetap hadir serta hidup dalam setiap transformasi yang kita jalani,” pesan Rektor.


Disampaikan di hadapan para wisudawan, bahwa mereka bukan hanya sarjana, tapi pewaris nilai, yang tak hanya siap kerja, tapi siap berkarya dan memimpin.


Menurut Rektor, dunia digital menunggu inovasi dari jiwa-jiwa yang bersih dan tangguh seperti para wisudawan. Jangan takut menghadapi tantangan zaman. Jadikan nilai-nilai pesantren sebagai dasar dan kompas dalam setiap langkah.


Pihaknya yakin, alumni IAIAN Purworejo akan menjadi pionir pendidikan Islam yang mampu menjembatani dua dunia, dunia pesantren dan dunia digital.


“Kalian adalah jembatan itu, maka bangunlah dunia yang lebih baik dengan ilmu, akhlak, dan keberanian,” tutup Rektor.

Dalam laporannya, ia menyampaikan, dari 227 jumlah wisudawan, terdiri dari Prodi Hukum Ekonomi Syari’ah (Mu’amalah) 60 wisudawan, Prodi Hukum Keluarga Islam (Ahwal Syakhshiyyah) 59 wisudawan, Prodi Perbankan Syariah 32 wisudawan, Prodi Manajemen Bisnis Syariah 6 wisudawan, Prodi Manajemen Pendidikan Islam 63 wisudawan dan Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam 7 wisudawan.


“Jumlah wisudawan yang berpredikat Cumlaude ada 118. Untuk lulusan dengan IPK Tertinggi (Cumlaude), Annisa Fadhillah, S.Sos., dari Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam dengan IPK 3,96, masa studi 3 tahun 5 bulan 10 hari,” ungkap Rektor.


Untuk lulusan tercepat (Cumlaude) Alifia Nadia Salsabila, S.H., dari Prodi Hukum Ekonomi Syariah dengan masa studi 3 tahun 5 bulan 3 hari dan IPK 3,92, lulusan termuda (Cumlaude) Tsaniya Nur Alifiya, S.Pd., Prodi Manajemen Pendidikan Islam, usia 20 tahun 10 bulan 17 hari dengan IPK 3,78 dan lulusan tertua (Cumlaude) Sumarno, S.H., Prodi Hukum Ekonomi Syariah, usia 54 tahun 2 bulan 6 hari dan IPK 3,80.


Rektor menyebut, bahwa IAIAN Purworejo tumbuh dari akar pesantren yang kuat, yakni Pondok Pesantren An-Nawawi Berjan. Sejak awal berdiri, kampus ini telah berkomitmen untuk menghadirkan pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai spiritualitas dan tradisi keilmuan klasik Islam.


Wisuda tersebut dihadiri Direktur Diktis Kemenag RI, Prof. Dr. Phil. H. Sahiron, M.A., Koordinator Kopertais Wilayah X Jateng Prof. Dr. H. Nizar, M.Ag., Ketua Dewan Senat IAIAN Purworejo sekaligus Pengasuh Ponpes An-Nawawi Berjan Purworejo, al-Mukarram K.H. Achmad Chalwani Nawawi, M.H.


Ketua PWNU Jawa Tengah, Dr. K.H. Abdul Ghofar Rozin, Ketua LP Ma’arif NU Jawa Tengah, Fahruddin Karmani, S.Pd.I., M.S.I., jajaran Forkopimda, Rais Syuriyah PCNU Purworejo, K.H. R. Dawud Masykuri, Ketua Yayasan An-Nawawi Purworejo, K.H.R. Muhammad Maulana Alwi, S.H., . Civitas Akademika IAIAN Purworejo dan sejumlah tamu undangan lainnya. ***

Penulis : Lukman