Aliansi Umat Islam Karanganyar Dukung SE Bupati Soal Penggalangan Dana Palestina

Aliansi Umat Islam Karanganyar Dukung SE Bupati Soal Penggalangan Dana Palestina
Aliansi Umat Islam Karanganyar Dukung SE Bupati Soal Penggalangan Dana Palestina

SE Bupati Karanganyar Sempat Menjadi Polemik di Media Sosial

Perihal banyaknya suara-suara kontra di media sosial terkait SE Bupati Karanganyar yang menyebutkan bahwa masih banyak warga Karanganyar yang dalam hal ini ‘miskin’, Namun Bupati Karanganyar justru mengajak membantu Palestina.

“Jadi kemiskinan itu semua ada. Cuma kan kita itu aksi peduli kemanusiaan. semua mendukung Atas surat edaran penggalangan dana untuk Palestina,” ungkap Ketua AUIK, Fadhlun Ali.  

Lanjutnya, “Ini langkah mulia dan sesuai dengan UUD 194, ‘penjajahan diatas dunia harus di hapuskan’,  Karena Israel itu menjajah Palestina,’’ imbuhnya.

Baca juga:
Siap-siap, Kartu Nikah Digital Diluncurkan Akhir Mei

Ia menyebutkan, AUIK juga telah melakukan penggalangan dana pada hari Minggu (16/5) mulai dari Alun-Alun hingga perempatan Papahan dan terkumpul dana Rp 32 juta.

Sayangnya, kedatangan sejumlah anggota ormas tersebut tidak bisa di temui Bupati Karanganyar, Juliyatmono karena sudah pulang.

Sebelumnya, pada pagi harinya, saat di temui awak media, Bupati menerangkan SE penggalangan dana untuk Palestina yang ia buat tidak punya kekuatan hukum dan tidak mengikat.

Baca juga:
Wimar Witoelar, Mantan Juru Bicara Gus Dur Meninggal Dunia

“Mau ngasih monggo tidak ya monggo, peruntukannya juga untuk kemanusiaan. Nanti kita serahkan ke PMI, semua biar lewat PMI,” terang Bupati Juliyatmono.

Adanya suara miring terkait SE tersebut, bupati mengatakan negara Indonesia adalah negara demokrasi.

Adanya berbagai sudut pandang itu wajar tapi untuk tidak dipertentangkan karena sama-sama punya nilai yang baik.

Baca juga:

Dampak Pandemi, Pedagang Batik Pekalongan Kurangi Karyawan hingga Tutup Toko

Jadi substansinya lebih kepada menggugah rasa kemanusiaan untuk membantu sesama termasuk secara konstitusional di UUD 1945 tegas sudah dijelaskan,

“Semua pihak perlu terus banyak belajar. Membaca buku, belajar sejarah, itu penting,’’ pungkas Juliyatmono. (jok/luh)