Alokasi Pupuk Bersubsidi di Pati Turun Signifikan, Ini Penyebabnya

Alokasi pupuk bersubsidi turun signifikan. Foto: Istimewa.
Alokasi pupuk bersubsidi turun signifikan. Foto: Istimewa.

Lingkar.co – Alokasi pupuk bersubsidi di Kabupaten Pati pada tahun 2024 turun signifikan dibanding tahun sebelumnya.

Pada tahun ini Kabupaten Pati hanya mendapatkan urea dari pemerintah pusat sebesar 21.461 ton. Turun signifikan dari tahun lalu yang mendapatkan sebesar 42.617 ton.

Sementara, untuk jenis NPK pada tahun ini Kabupaten Pati mendapatkan jatah 15.844 ton. Turun drastis dari tahun lalu yang mendapatkan 25.966 ton pupuk NPK.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Pati, Niken Tri Meiningrum mengatakan bahwa penurunan jatah pupuk ini berasal dari pemerintah pusat. Jadi tidak hanya Kabupaten Pati saja yang turun, namun daerah lain juga mengalami hal yang sama.

“Subsidi pupuk di pemerintah pusat tetap Rp 24 triliun. Namun, karena Harga Pokok Produksi (HPP) pupuk berubah, biasanya dapat 10 juta ton kini hanya dapat 5 sampai 6 juta ton, baik urea maupun NPK. Itu secara nasional,” katanya, Selasa (16/1/2024).

Ia mengungkapkan alokasi pupuk yang diterima ini jauh dari usulan. Berdasarkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), Kabupaten Pati mengusulkan alokasi pupuk urea sebesar 40.635 ton. Sementara, untuk pupuk NPK mengusulkan 53.917 ton.

Png-20230831-120408-0000

“Dibagai rata sampai ke tingkat petani dari pusat. Jadi pupuk yang diterima hanya 52 persen urea dan 29 persen NPK,” ujarnya.

Namun, berdasarkan informasi yang ia terima akan ada tambahan alokasi pupuk subsidi pada tahun ini. Hal itu, katanya, sudah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam beberapa kesempatan

“Itu kabarnya ada sekitar Rp 14 triliun untuk kebutuhan MT2 dan MT3. Ini bisa saja pupuk tercukupi kalau ada tambahan,” ungkapnya.

Diketahui, Kecamatan Sukolilo mendapatkan jatah pupuk subsidi terbesar di Kabupaten Pati. Dengan alokasi pupuk urea sebesar 3.114 ton dan NPK sebesar 1.745 ton.

Sementara, alokasi terendah berada di Kecamatan Juwana. Dengan alokasi pupuk urea sebesar 323 ton dan NPK sebanyak 228 ton. (*)

Penulis: Miftahus Salam

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *