Lingkar.co – Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, mengaku telah mengantongi 10 nama cawapres yang bakal mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Hal itu ia ungkapkan saat jumpa pers usai pertemuan dengan elite PDIP dan Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono beserta jajaran.
Pertemuan PDIP dan PPP berlangsung di Kantor DPP PDIP Jakarta Pusat, Minggu (30/4/2023).
“Banyak kok, saya sudah punya banyak disini, 10 atau berapa ya, Nanti akan mengerucut sendiri oleh pikiran saya,” ucap Megawati.
“Ini kereta saya sudah banyak yang mau naik. Jadi tunggu saja,” ucap Megawati.
Meski banyak yang ingin jadi cawapres , namun kata Megawati, masih banyak pula yang masih ‘malu-malu kucing’.
“Yang mau ikut banyak banget. Cuma banyak juga yang malu-malu kucing. Jadi banyak-banyak tanya ke Pak Mardiono,” ucapnya, disambut gelak tawa hadirin.
Meski telah megantongi nama-nama cawapres, Megawati masih akan melakukan perenungan sebelum menentukan satu nama cawapres untuk mendampingi Ganjar Pranowo.
Hal yang sama kata dia, saat dirinya butuh kontemplasi yang cukup panjang sebelum mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai capres dari PDIP.
“Tapi mungkin bisa saja kalau umpamanya besok. Saya hitung-hitung dulu. Waktu saya di Batu Tulis ada sebutan kontemplasi,” ucap Megawati.
“Nanti mungkin merenung dulu (sebelum menentukan cawapres), kontemplasi lagi, tapi satu lho tujuan saya Indonesia Raya,” lanjutnya.
Ia pun meminta publik agar bersabar menunggu cawapres yang akan mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
“Jadi tunggu saja, tolong yang sabar,” ucap Megawati.
Belum Memastikan Asal Cawapres
Megawati menegaskan penentuan cawapres tidak semata-mata hanya berdasarkan elektabilitas, tapi banyak faktor yang jadi pertimbangan.
“Saya suka bilang, ini boleh dong dikritisi, yang namanya survei, saya dulu belajar statistik, jadi saya tahu loh, sebenarnya beneran survei atau enggak,” tegasnya.
Disinggung soal pasangan Ganjar Pranowo berasal dari PPP atau kelompok Nahdlatul Ulama, Megawati belum bisa memastikan hal tersebut.
Meski, saat Megawati menjabat sebagai Presiden ke-5 RI, pernah didampingi Hamzah Haz, yang menjabat sebagai Wakil Presiden 2001-2004.
Lalu, pada Pilpes 2004, Megawati, juga pernah berpasangan dengan KH Hasyim Muzadi.
“Jadi, kita mesti lihat bahwa perpolitikan itu bukan hal yang statis, saya sering mengatakan politik itu kehidupan,” ucap Megawati.
“Jadi ya kita melihat tentu beda kalau 2004 saya dengan Pak Hasyim Muzadi,” sambungnya.
Saat ini kata Megawati, kemungkinan banyak yang akan antre untuk menjadi cawapres mendampingi Ganjar Pranowo.
“Kalau sekarang ditanya siapa, ya saya tadi sudah bilang ke Pak Mardiono, tunggu dulu pak ya, karena kayaknya akan banyak yang antre,” ucapnya.
Sementara itu, Plt Ketum PPP, Muhammad Mardiono, mengatakan belum ada pembahasan terkait nama cawapres dalam pertemuan dengan PDIP.
“Terkait cawapres, memang tahapan kerja sama PDIP dengan PPP belum masuk dalam tahapan (cawapres),” ucapnya.
Dia mengatakan, pembahasan cawapres akan dilakukan setelah semua tahapan kerja sama PDIP dan PPP tuntas.
“Nanti akan kita bahas setelah tahapan ini tuntas selesai. Tentu, sebelum nanti ke pelaminan, ke KPU, tentu akan ada bahasan-bahasan itu semua,” pungkasnya.
Diketahui, pertemuan Megawati dengan Mardiono beserta para elit PDIP dan PPP berlangsung selama lebih satu jam.
Pertemuan tersebut, merupakan yang pertama setelah PDIP dan PPP resmi mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.***
Penulis: M. Rain Daling
Editor: M. Rain Daling
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps
Respon (1)