Biaya Haji Naik, Belum Ada Pembatalan Jamaah Kota Semarang

Kepala Kementrian Agama Kota Semarang, Muklis Abdillah. Foto: Alan/Lingkar.co

Lingkar.co – Kepala Kementrian Agama Kota Semarang, Muklis Abdillah mengatakan, belum ada calon jamaah haji yang membatalkan, meski biaya haji mengalami kenaikan.

Muklis menyebut, pada dasarnya biaya haji secara keseluruhan sebenarnya turun. Pada tahun lalu biaya haji secara keseluruhan Rp.98 Jt dan untuk tahun ini turun menjadi Rp.90 Jt.

“Yang ditanggung oleh jamaah ini ada kenaikan, karena adanya kenaikan masyair, karena sudah ada pelunasan sehingga ditanggung oleh pemerintah pusat,” tutur Mukhlis di kantornya, Rabu (22/2/2023).

Ia melanjutkan, setelah rapat dengan DPR RI, bagi jamaah yang lunas tunda atau yang berangkat pada tahun 2020 sudah melakukan pelunasan, tidak terbebani lagi.

“Yang harus memenuhi biaya Rp.49,99 Jt ditunjukan untuk jamaah yang berangkat di tahun ini dan belum melakukan pelunasan, sekitar 50% saja,” ungkapnya.

Lebih lanjut Muklis menyampaikan, untuk antrian Haji mulai tahun ini 32 tahun, namun akan berubah seiring perubahan jumlah kuota keberangkatan. Jika kuota bertambah, tentunya antrian akan semakin turun.

“Untuk Jateng sekitar 30.000 jamaah, jatuhnya dikab/kota tidak sama, karena pendaftrannya melalui online. Untuk jumlah kuota di Jateng termasuk yang paling banyak, sekitar 1700 jamaah, kurang lebih sama dengan DIY,” tambahnya.

Sebagai informasi, Kementrian Agama Kota Semarang sudah membentuk kepanitiaan keberangkatan haji tahun 2023. Pada tahun ini akan memberangkatkan 1784 dan 36 calon jamaah haji prioritas dengan usia lanjut (80 tahun).

Walikota Semarang, Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu saat mengunjungi Kemenag menyebut, di tahun 2023 jamaah haji akan diberangkatkan pada 23 Mei. Tetapi untuk kuota kloter pertama belum bisa dipastikan karena nantinya akan diundi.

“SK juga sudah terbentuk, tinggal nanti memonitor pembuatan paspor, karena pembuatan paspor ini masih 70% sehinngga kurang 30%,” tutur Ita.

Lebih lanjut Ita mengungkapkan, persiapan awal sudah berproses dan sudah selesai, tinggal menunggu pelunasan jamaah haji, sehingga nantinya jamaah yang berangkat akan diketahui.

“Apakah calon yang lama ataupun adanya pergantian, proses ini akan di Kemenag, kita harapkan semuanya bisa lancar, apalagi untuk peserta lansia,” ujarnya.

Untuk jamaah lansia, ia berharap, harus ada pendampingan dan tentunya masuk kedalam kuota, tetapi untuk pembahasan ini belum ditindaklanjuti.

“Harusnya ada pendampingan tetapi belum ada aturan untuk pendamping dan belum ada keputusan,” harapnya. (*)

Penulis: Alan Henri
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat