Lingkar.co – Sekretaris PMI Kota Semarang, Ratnaningdyah Hasna Zahari, SH, MM berharap, Duta Kemanusiaan PMI Kota bisa meringankan tugas dalam menekan bencana kemanusiaan dengan cara menyuarakan aksi kemanusiaan.
“Ini adalah mereka itu sebagai juru bicara PMI dari semua tingkatan usia mereka. Sehingga dari teman-teman PMI itu yang dulu merasa berat, dengan adanya Duta Kemanusiaan ini kita lebih mudah,” kata Ratna.
Ia mengatakan hal itu kepada sejumlah wartawan seusai pembukaan Pembekalan Duta Kemanusiaan dan Gathering Media Partner PMI Kota Semarang di aula UDD PMI Kota Semarang, Sabtu (16/12/2023).
“Punya juru bicara untuk menyuarakan suara kemanusiaan itu dari tingkat SD sampai perguruan tinggi,” sambungnya.
Ia lantas menjelaskan, para duta kemanusiaan menyuarakan sesuai dengan tren (kasus kemanusiaan). Untuk tahun 2024 nanti direncanakan akan menyuarakan tentang isu peduli lingkungan.
Terkait pembinaan, ia menyebut ada banyak materi yang akan diterima oleh semua peserta duta kemanusiaan. Diantaranya pertolongan pertama, kedaruratan, public speaking, dan sebagainya. “Semua itu untuk menyuarakan kemanusiaan,” urainya.
Menjawab tentang potensi menyiapkan layanan konseling terkait kasus tawuran pelajar, Ratna mengungkapkan masukan perbedaan kasus di setiap kecamatan yang harus ditangani.
“Contohnya di Semarang Timur, itu kemarin kita dapat informasi di sana lebih banyak kasus pelecehan,” ungkapnya.
“Pengen (ingin ada konseling,-red). Makanya dari ini sebenarnya kan menagih janji anak-anak yang kita wawancara (peserta duta kemanusiaan), mereka ingin ada klinik remaja dan sebagainya. Itu akan kita fasilitasi. Dan klinik itu tidak hanya remaja, tapi biar bisa imbang mungkin ada orang tua yang ingin, boleh konsultasi ke kami,” paparnya.
Aksi Kemanusiaan Bukan Sebuah Minat
Anggota Palang Merah Remaja (PMR) Wira SMA Al Azhar 14 Semarang, Anindya Rarasati bersyukur berhasil meraih predikat sebagai Duta Kemanusiaan PMI Kota pada beberapa waktu lalu.
“Alhamdulillah saya terpilih sebagai Duta Kemanusiaan PMI Kota Semarang yang tugasnya adalah untuk memajukan PMI Kota Semarang yang harus menyuarakan aksi-aksi kemanusiaan,” katanya.
Menurutnya, dirinya tidak hanya bertugas menyuarakan kegiatan PMI Kota Semarang, namun lebih dari itu kegiatan pribadinya sebagai duta kemanusiaan dan pihak lain yang berkaitan dengan kemanusiaan.
Ia mengaku tidak mendapatkan kendala dalam mengikuti kegiatan kemanusiaan di PMR karena ada pembinaan dari sekolah maupun PMI.
Terkait dengan aksi kemanusiaan, Anindya menyebut hal itu tidak sebagai sebuah ketertarikan (minat) untuk dilakukan. Melainkan aksi kemanusiaan harus dimiliki oleh setiap manusia. “Bagi diri saya sendiri, kemanusiaan itu suatu hal yang memang setiap orang harus mendapatkannya,” ucapnya.
Katanya, aksi kemanusiaan tidak harus seseorang dalam kapasitas sebagai apa, ata siapa dirinya, tetapi semua orang wajib mendapatkan pelayanan kemanusiaan. Karena itu Duta Kemanusiaan harus menumbuhkan kesadaran akan hal tersebut.
“Bagaimana kita harus saling membantu manusia manusia lainnya dan memanusiakan manusia. Itulah yang saya tanamkan pada diri saya sendiri dan tentunya akan saya lakukan kedepannya juga sekaligus membantu PMI Kota Semarang,” tuturnya. (*)
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps